257 Kepala Desa di Biak Diminta Optimalkan Posyandu Cegah Stunting
Satgas Stunting Kabupaten Biak Numfor meminta 257 kepala desa meningkatkan pelayanan posyandu untuk mencegah stunting pada anak balita, mengingat angka stunting di Biak mencapai 7,1 persen.

Satgas Stunting Kabupaten Biak Numfor mengajak seluruh kepala desa untuk lebih aktif dalam upaya pencegahan stunting. Hal ini disampaikan menyusul data yang menunjukkan masih tingginya angka stunting di wilayah tersebut. Lebih dari 257 kepala desa diminta meningkatkan layanan kesehatan di posyandu masing-masing untuk mendeteksi dini dan mencegah kasus stunting pada anak balita.
Johanna Nap, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Biak Numfor sekaligus Koordinator Satgas Stunting Biak Numfor, menekankan pentingnya peran kepala desa. Menurut Johanna, dibutuhkan komitmen nyata dari para kepala desa untuk memprioritaskan pelayanan kesehatan anak di posyandu. Hal ini termasuk memastikan pemeriksaan kesehatan, pengukuran, dan penimbangan balita dilakukan secara rutin.
"Dibutuhkan dukungan langsung kepala kampung untuk memprioritaskan pelayanan pemeriksaan kesehatan, pengukuran dan penimbangan anak balita di posyandu kampung," kata Johanna di Biak, Sabtu (1/1).
Johanna berharap dengan peningkatan layanan posyandu, kasus stunting dapat dicegah sejak dini. Pemerintah Kabupaten Biak Numfor telah berupaya aktif dalam penanganan stunting, melibatkan berbagai pihak termasuk kepala desa, lurah, dan kepala distrik.
Plt. Sekretaris Daerah Biak, ZL Mailoa, juga menyatakan bahwa pencegahan stunting merupakan program prioritas nasional yang memerlukan penanganan serius. Ia menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
"Pencegahan dan penurunan kasus stunting anak tidak bisa ditangani pemda setempat namun butuh partisipasi keterlibatan semua elemen masyarakat," ujar Mailoa.
Data terbaru menunjukkan angka stunting di Kabupaten Biak Numfor hingga tahun 2024 mencapai 7,1 persen, atau sekitar 300 anak. Angka ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan mendorong upaya lebih intensif dalam pencegahan stunting.
Dengan melibatkan seluruh kepala desa, diharapkan pelayanan posyandu dapat lebih optimal dan angka stunting di Kabupaten Biak Numfor dapat ditekan secara signifikan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam upaya penurunan angka stunting ini.