Sulbar Maksimalkan Posyandu untuk Cegah Stunting
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan memaksimalkan 2.165 posyandu untuk mencegah stunting, menurunkan angka stunting dari 30,3 persen di 2024 menjadi 14 persen di 2025, dan mendukung program makan bergizi gratis.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berupaya menekan angka stunting dengan memaksimalkan peran Posyandu. Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, menyatakan komitmen ini di Mamuju, Jumat (19/1). Langkah ini diambil untuk mengatasi masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebanyak 2.165 Posyandu tersebar di enam kabupaten Sulbar akan menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, khususnya untuk memantau gizi balita dan ibu hamil. Posyandu akan berperan aktif mendeteksi dini masalah kesehatan, sehingga penanganan stunting dapat dilakukan sedini mungkin.
Bapak Bahtiar menekankan pentingnya pemantauan berat badan dan tinggi badan seluruh balita di Sulbar. Deteksi dini sangat penting untuk intervensi tepat waktu. Ia juga menghimbau seluruh masyarakat untuk rutin memeriksakan anak-anak mereka ke Posyandu.
Angka stunting di Sulbar cukup tinggi, mencapai 30,3 persen pada tahun 2024. Pemerintah Provinsi menargetkan penurunan angka ini hingga 14 persen pada tahun 2025. Pemanfaatan Posyandu secara maksimal diharapkan dapat mewujudkan target tersebut.
Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah pusat juga menjadi fokus. Posyandu akan berperan aktif dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mendukung keberhasilan program ini. Pemenuhan gizi anak-anak merupakan kunci utama dalam upaya penekanan angka stunting.
Selain itu, upaya penurunan angka stunting juga dikaitkan dengan penekanan angka kemiskinan ekstrem di Sulbar yang mencapai 2,94 persen. Dengan perbaikan gizi dan kesehatan, diharapkan dapat tercipta perbaikan kondisi ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
Secara keseluruhan, strategi Sulbar dalam memberantas stunting berfokus pada peningkatan layanan kesehatan di tingkat Posyandu dan partisipasi aktif masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam menciptakan generasi Sulbar yang sehat dan berkualitas.