Pemkot Palembang Perangi Stunting: Pantauan Intensif untuk Masa Depan Anak Sehat
Pemkot Palembang gencar memantau balita berpotensi stunting melalui petugas puskesmas dan posyandu untuk mencegah kekurangan gizi kronis dan memastikan pertumbuhan anak yang optimal.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), tengah gencar melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak di bawah lima tahun (balita) yang berpotensi mengalami stunting. Upaya ini dilakukan untuk mencegah kekurangan gizi kronis yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, memimpin langsung upaya ini dengan melibatkan petugas puskesmas dan posyandu di seluruh 18 kecamatan.
"Untuk melakukan pemantauan balita kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting), petugas puskesmas dan posyandu diperintahkan aktif turun ke permukiman warga dalam wilayah 18 kecamatan," jelas Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, dalam keterangannya di Palembang, Rabu.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mendeteksi dini dan memberikan intervensi tepat waktu bagi balita yang berisiko mengalami stunting. Dengan pemantauan intensif, diharapkan kondisi kesehatan balita dapat dikontrol dan masalah kekurangan gizi dapat ditangani secara cepat dan efektif.
Pemantauan Intensif Cegah Stunting di Palembang
Pemkot Palembang berkomitmen untuk memantau secara intensif pertumbuhan dan perkembangan balita. Petugas kesehatan akan secara aktif mengunjungi rumah-rumah warga untuk melakukan pengecekan dan memberikan edukasi kepada para orang tua. Hal ini penting untuk memastikan balita mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tumbuh kembang secara optimal.
Dengan adanya pemantauan ini, diharapkan balita yang terdeteksi berpotensi stunting dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan ini meliputi pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, dan pemantauan kesehatan secara berkala. Tujuannya adalah untuk mencegah stunting dan memastikan anak-anak tumbuh sehat dan berkembang dengan baik.
Wali Kota Ratu Dewa menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung program ini. Orang tua diharapkan proaktif dalam membawa balitanya ke posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan mendapatkan informasi terkait gizi dan kesehatan anak.
Pemkot Palembang juga akan melakukan pengawalan secara langsung untuk memastikan kegiatan pemantauan berjalan sesuai harapan. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemkot Palembang dalam menangani masalah stunting dan memastikan masa depan anak-anak Palembang yang lebih sehat dan cerah.
Dukungan Multisektoral Tekan Angka Stunting di Sumsel
Gubernur Sumsel, Herman Deru, turut memberikan dukungan penuh terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Ia menyebutkan bahwa angka stunting di Sumsel terus menurun, dari 28,4 persen menjadi 18 persen. Namun, upaya untuk mencapai target nasional sebesar 14 persen masih terus dilakukan.
Penanganan stunting, menurut Gubernur Herman Deru, membutuhkan pendekatan komprehensif dan terpadu. Peran multisektoral sangat penting dalam upaya ini, tidak hanya bergantung pada satu dinas atau instansi tertentu. Kerjasama antar instansi dan masyarakat sangat krusial untuk memastikan keberhasilan program ini.
"Penanganan stunting harus dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan mengoptimalkan peran multisektor," tegas Gubernur Herman Deru. "Tidak mungkin dibebankan kepada satu dinas atau instansi tertentu saja."
Dengan adanya komitmen dari pemerintah daerah dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan angka stunting di Palembang dan Sumatera Selatan dapat terus ditekan hingga mencapai target nasional. Hal ini akan memastikan generasi penerus bangsa tumbuh sehat dan memiliki kualitas hidup yang baik.
Melalui pemantauan intensif dan penanganan yang tepat, Pemkot Palembang optimis dapat mencegah dan mengatasi masalah stunting. Upaya ini merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak Palembang yang lebih sehat dan sejahtera.