Dinkes Batam Gencar Ukur Balita, Kejar Target Pencegahan Stunting
Dinas Kesehatan Batam gencar melakukan pengukuran balita di 570 posyandu aktif untuk mencegah stunting, melampaui target nasional 80 persen pada triwulan pertama 2025.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) gencar melakukan pengukuran balita untuk memantau dan menekan angka stunting. Upaya ini dilakukan melalui pos pelayanan terpadu (posyandu) di seluruh wilayah Batam. Pengukuran dilakukan pada anak usia 0-59 bulan, dengan pendekatan by name by address, mencakup kurang lebih 570 posyandu aktif.
Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, menjelaskan bahwa data dari setiap posyandu direkap dan dianalisis oleh puskesmas setempat. "Kami lakukan pendekatan by name by address dan saat ini terdapat kurang lebih 570 posyandu aktif yang rutin melaksanakan kegiatan pengukuran balita. Data dari setiap posyandu direkap dan dianalisis oleh puskesmas di wilayahnya masing-masing," katanya.
Hasil pengukuran pada tahun 2024 menunjukkan 65.844 balita berhasil diukur. Dari jumlah tersebut, 256 anak terdeteksi sangat pendek (Z score < -3 SD), 584 anak tergolong pendek (Z score antara -3 sampai < -2 SD), 64.374 anak tergolong normal (Z score -2 sampai +3 SD), dan 630 anak memiliki tinggi badan di atas normal (Z score > +3 SD).
Capaian Pengukuran Stunting di Batam
Pada triwulan I 2025, sebanyak 56.185 balita telah diukur. Dari jumlah tersebut, 219 anak tergolong sangat pendek, 643 anak pendek, 54.881 anak normal, dan 303 anak tinggi. Dibandingkan dengan jumlah total balita sebanyak 64.562 anak, capaian pengukuran telah mencapai 87,04 persen. Angka ini melampaui target nasional sebesar 80 persen.
"Memang target pusat minimal 80 persen dari jumlah balita harus diukur. Alhamdulillah capaian kita di atas target, meskipun ini masih angka triwulan pertama. Jadi tentu masih akan terus berjalan sampai akhir tahun," ujar Didi Kusmarjadi. Program ini tidak hanya berfokus pada pengumpulan data, tetapi juga menjadi dasar intervensi pencegahan dan penanganan stunting yang lebih tepat sasaran.
Lebih lanjut, Dinkes Batam mengimbau orang tua untuk rutin membawa balita ke posyandu guna memantau pertumbuhannya. Deteksi dini stunting dinilai sebagai kunci utama dalam menurunkan angka stunting di Batam. Dengan komitmen dan kerja keras bersama, diharapkan angka stunting di Batam dapat ditekan secara signifikan.
Rincian Data Pengukuran Balita di Batam
- Tahun 2024: Total balita diukur: 65.844
- Sangat Pendek (Z score < -3 SD): 256 anak
- Pendek (Z score antara -3 sampai < -2 SD): 584 anak
- Normal (Z score -2 sampai +3 SD): 64.374 anak
- Tinggi (Z score > +3 SD): 630 anak
- Triwulan I 2025: Total balita diukur: 56.185
- Sangat Pendek (Z score < -3 SD): 219 anak
- Pendek (Z score antara -3 sampai < -2 SD): 643 anak
- Normal (Z score -2 sampai +3 SD): 54.881 anak
- Tinggi (Z score > +3 SD): 303 anak
Data ini menunjukkan upaya Dinkes Batam dalam memantau pertumbuhan balita dan memberikan intervensi dini untuk mencegah stunting telah menunjukkan hasil yang positif dan melampaui target nasional. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya penurunan angka stunting.
Dengan komitmen dan kerjasama yang baik antara Dinkes Batam, petugas kesehatan di posyandu, dan para orang tua, diharapkan angka stunting di Batam dapat terus ditekan dan tercipta generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas.