Kampung Doyo Baru: Terobosan Digitalisasi Administrasi di Papua
Kampung Doyo Baru, Papua, telah berinovasi dengan sistem administrasi digital, mempermudah pelayanan warga dan menjadi contoh bagi desa lain di Indonesia.

Sentani, 19 Januari 2024 - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, Kampung Doyo Baru di Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua, memberikan contoh nyata pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik. Kampung ini menjadi satu-satunya di Papua yang telah menerapkan sistem administrasi kependudukan digital, sebuah langkah inovatif yang mempermudah urusan warga.
Digitalisasi administrasi menjadi solusi efisiensi. Sistem manual yang memakan waktu dan tenaga kini ditinggalkan demi kecepatan dan kemudahan. Kampung Doyo Baru berkolaborasi dengan perusahaan digital desa dari Makassar, Sulawesi Selatan, untuk membangun sistem ini sejak tahun 2024.
Warga Kampung Doyo Baru kini dapat mengurus berbagai keperluan administrasi secara daring, mulai dari surat pindah, surat keterangan kematian, surat usaha, hingga surat keterangan tidak mampu. Pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP dan KK juga jauh lebih mudah. Kepala Kampung Doyo Baru, Marice Yappi, menjelaskan, "Surat yang mendesak, seperti surat kematian, bisa diurus kapan saja, bahkan saat saya tidak di kantor."
Prosesnya sangat praktis. Warga cukup datang ke Kantor Pemerintah Kampung Doyo Baru (buka setiap hari pukul 08.00-15.00 WIT), memasukkan NIK mereka ke mesin yang tersedia, memilih dokumen yang dibutuhkan, dan mencetaknya langsung. Proses ini hanya memakan waktu 3-5 menit, jauh lebih cepat dibandingkan sistem manual yang membutuhkan waktu 1-2 jam, bahkan lebih lama jika kepala kampung berhalangan.
Penggunaan teknologi digital ini terlihat jelas di Kantor Pemerintah Kampung Doyo Baru. Masyarakat mengantre di depan mesin layaknya ATM, memilih jenis surat yang diperlukan, mengisi data, dan mencetak dokumen dalam hitungan menit. Berto Tungkoye, warga setempat, mengungkapkan apresiasinya, "Puji Tuhan, aplikasi ini sangat membantu kami mengurus surat menyurat. Kami bahkan bisa mengisi data lewat HP dan mencetaknya di kantor kampung."
Inovasi ini tidak hanya mempermudah warga, tetapi juga berpotensi untuk direplikasi. Marice Yappi siap berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan kampung lain yang ingin menerapkan sistem serupa. Anggaran yang digunakan untuk pengembangan sistem ini, sekitar Rp100 juta, dinilai sangat efisien mengingat manfaat besar yang dirasakan warga.
Keberhasilan Kampung Doyo Baru dalam menerapkan digitalisasi administrasi menunjukkan bagaimana teknologi dapat mempermudah pelayanan publik, khususnya di daerah terpencil. Sistem ini setara dengan pelayanan di perkotaan, mempercepat akses warga terhadap layanan pemerintah dan menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ke depan, diharapkan lebih banyak desa di Indonesia yang mengikuti jejak Doyo Baru.