Kapolda Sulsel Jenguk Korban Kekerasan Anak di Makassar
Kapolda Sulsel mengunjungi dua bocah korban kekerasan orangtua di RS Bhayangkara Makassar, memberikan perhatian khusus pada pemulihan fisik dan psikis mereka, serta memastikan penanganan kasus terus berlanjut.
Makassar, 11 Februari 2024 - Irjen Pol. Yudhiawan, Kapolda Sulsel, mengunjungi dua anak, IS (8) dan SF (9), korban kekerasan orang tua di RS Bhayangkara Makassar. Kunjungan ini dilakukan Selasa lalu, menyusul kasus kekerasan yang mengejutkan publik tersebut. Kedua bocah malang ini kini tengah mendapatkan perawatan intensif setelah mengalami penganiayaan dan penyekapan oleh orang tua kandung dan ibu tiri mereka.
Kondisi Korban dan Perawatan Medis
Kapolda Yudhiawan, didampingi Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Restu Wijayanto, memastikan kondisi kedua anak dalam keadaan baik dan terus membaik. Meskipun demikian, pihak rumah sakit tetap memantau perkembangan kesehatan mereka secara intensif. "Kedua anak tersebut dalam kondisi baik. Mereka masih mendapat perawatan dari dokter," ujar Irjen Pol Yudhiawan. Selain perawatan medis, RS Bhayangkara juga menyediakan asupan gizi yang cukup dan mainan untuk membantu pemulihan psikologis mereka. Perhatian khusus diberikan mengingat usia mereka yang masih sangat muda dan dampak traumatis yang mungkin ditimbulkan.
Pemulihan Psikologis Korban
Tidak hanya fokus pada pemulihan fisik, pihak rumah sakit juga menyadari pentingnya pemulihan psikologis kedua korban. "Kami memberikan perhatian khusus, karena anak-anak adalah masa depan bangsa. Selain itu, mereka juga diberikan mainan untuk membantu pemulihan psikologis mereka,” jelas Kapolda Yudhiawan. Pihak rumah sakit melibatkan ahli trauma healing untuk membantu mengatasi dampak psikologis dari kekerasan yang mereka alami. Proses penyembuhan trauma ini sangat penting untuk masa depan kedua anak tersebut.
Kronologi Kejadian dan Tindak Lanjut Kepolisian
Kedua bocah tersebut sebelumnya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah diduga menjadi korban kekerasan orang tua kandungnya, AY (37), dan ibu tirinya, NI (28). Kejadian kekerasan terjadi di rumah kontrakan mereka di Jalan Flores, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, di mana kedua anak disekap di dalam toilet. Setelah kejadian tersebut, kedua anak langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak kepolisian telah menangkap pelaku dan kasus ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Kapolda menegaskan komitmen kepolisian untuk memastikan pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku.
Perhatian dan Dukungan dari Berbagai Pihak
Kasus ini telah menarik perhatian publik dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kepolisian dan rumah sakit berkomitmen memberikan perhatian penuh kepada kedua korban, memastikan proses pemulihan fisik dan psikologis mereka berjalan dengan baik. "Kami memastikan bahwa kesehatan fisik dan kejiwaan mereka tetap terjaga. Anak sekecil itu mendapatkan perlakuan yang tidak seharusnya diterima dan tentunya itu meninggalkan kesan yang sangat buruk bagi perkembangan psikologisnya," tegas Kapolda Yudhiawan. Dukungan dan kepedulian dari masyarakat diharapkan dapat membantu proses pemulihan kedua anak ini.
Kesimpulan
Kunjungan Kapolda Sulsel ke RS Bhayangkara Makassar menunjukan kepedulian terhadap kasus kekerasan terhadap anak. Perhatian khusus terhadap pemulihan fisik dan psikis korban menjadi prioritas utama. Selain itu, proses hukum terhadap pelaku kekerasan akan terus dijalankan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan anak dan peran serta masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap anak.
Semoga kasus ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan anak dan mendorong upaya pencegahan kekerasan terhadap anak di masa mendatang. Perlindungan anak merupakan tanggung jawab bersama.