Kapolres Jembrana Optimistis: Tak Ada Pemudik Terjebak Nyepi
Kapolres Jembrana optimis tidak ada pemudik yang terjebak di Bali saat Nyepi berkat imbauan mudik lebih awal dan kerja sama antar pihak.

Apa: Kapolres Jembrana optimistis tidak ada pemudik yang terjebak di Bali saat Nyepi. Siapa: Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, beserta TNI, Pecalang, dan Dishub. Di mana: Pelabuhan Gilimanuk dan Kabupaten Jembrana, Bali. Kapan: Jumat, 28 Maret 2024. Mengapa: Imbauan mudik lebih awal dan koordinasi antar pihak. Bagaimana: Dengan memantau situasi di Pelabuhan Gilimanuk dan mengimbau masyarakat mudik lebih awal.
Situasi di Pelabuhan Gilimanuk terpantau normal bahkan cenderung sepi hingga Jumat sore. Hal ini membuat Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, optimistis tidak ada pemudik yang terjebak di Bali saat Hari Raya Nyepi. Puncak arus mudik di Bali, berbeda dengan daerah lain di Indonesia, terjadi pada H-5 dan H-4 Idul Fitri, bukan bertepatan dengan Nyepi.
Pihak kepolisian telah gencar mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal sejak awal Ramadhan. Imbauan ini bertujuan agar arus mudik tidak berbarengan dengan Nyepi. Berkat imbauan tersebut, masyarakat banyak yang telah mudik sejak H-10, sehingga arus kendaraan di Gilimanuk terpantau lancar.
Imbauan Mudik Lebih Awal Berhasil
AKBP Endang Tri Purwanto menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah mematuhi imbauan untuk mudik lebih awal. Hal ini memastikan keamanan dan kelancaran baik bagi para pemudik maupun pelaksanaan Hari Raya Nyepi. Kerja sama dan kepatuhan masyarakat sangat membantu dalam menciptakan situasi yang kondusif.
Untuk menjaga kondusifitas selama Nyepi, semua pihak diminta untuk mengikuti surat kesepakatan bersama yang telah ditandatangani oleh para tokoh agama. Kesepakatan tersebut menekankan pentingnya toleransi dalam pelaksanaan ibadah masing-masing.
Kabupaten Jembrana dikenal dengan masyarakatnya yang heterogen, namun selama ini toleransi antar umat beragama selalu terjaga dengan baik. Hal ini diharapkan dapat terus dipertahankan selama perayaan Nyepi.
Kerja Sama Antar Pihak dalam Pengamanan Nyepi
Pengamanan rangkaian Hari Raya Nyepi melibatkan kerja sama berbagai pihak, termasuk Polri, TNI, dan khususnya pecalang sebagai petugas keamanan desa adat. Pecalang akan berperan aktif dalam pengamanan di lapangan.
Sebagai langkah antisipasi, sebelum Nyepi, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Jembrana. Koordinasi ini bertujuan untuk menginstruksikan masjid-masjid di sepanjang jalur mudik agar siap menampung pemudik jika diperlukan. Namun, berkat imbauan mudik lebih awal, langkah antisipasi ini tampaknya tidak perlu diterapkan.
Gelar pasukan di Mapolres Jembrana melibatkan Polri, TNI, pecalang, dan petugas Dinas Perhubungan. Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama Hari Raya Nyepi.
Berkat kerjasama dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan, pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Jembrana diprediksi akan berlangsung aman dan lancar. Situasi di Pelabuhan Gilimanuk yang kondusif semakin memperkuat optimisme tersebut. Semoga toleransi dan kedamaian senantiasa terjaga di Jembrana.