Karantina Kalsel Sertifikasi 100,8 Ton Ekspor Karet Kalsel ke China Senilai Rp2,7 Miliar!
Balai Karantina Kalsel sukses sertifikasi 100,8 ton ekspor karet Kalsel ke China senilai Rp2,7 miliar. Apa rahasia di balik kualitas karet Indonesia yang mendunia?

Banjarmasin, Kalimantan Selatan – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) baru-baru ini merampungkan sertifikasi terhadap 100,8 ton karet lempengan. Komoditas unggulan ini siap diekspor menuju China dengan nilai estimasi mencapai Rp2,7 miliar. Langkah ini menunjukkan komitmen Kalsel dalam mendukung geliat perdagangan internasional.
Proses sertifikasi yang ketat ini dilakukan pada Senin, 21 Juli, di gudang milik eksportir di Banjarmasin. Kepala Karantina Kalsel, Erwin AM Dabuke, menegaskan bahwa serangkaian pemeriksaan mendalam telah dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap ton karet memenuhi standar kualitas dan persyaratan yang ditetapkan oleh negara tujuan.
Keberhasilan sertifikasi ini menjadi bukti nyata bahwa produk pertanian Indonesia, khususnya dari Kalsel, memiliki daya saing global. Karet lempengan dari daerah ini dikenal memiliki kualitas tinggi dan menjadi salah satu bahan baku penting bagi industri manufaktur di China, memperkuat posisi Indonesia di pasar ekspor.
Proses Sertifikasi dan Persyaratan Ekspor Karet Kalsel
Untuk memastikan kelancaran ekspor karet lempengan, terutama ke China, Balai Karantina Kalsel menerapkan prosedur pemeriksaan yang komprehensif. Erwin AM Dabuke menjelaskan bahwa setiap pengiriman wajib dilengkapi dengan dokumen vital, yaitu Phytosanitary Certificate. Sertifikat ini berfungsi sebagai jaminan bahwa komoditas yang diekspor telah melalui pemeriksaan ketat dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh negara penerima, dalam hal ini China.
Rangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas karantina meliputi berbagai aspek krusial. Petugas memastikan kelayakan komoditas, kesesuaian jenis dan jumlah karet lempengan, serta kondisi pengemasan. Setiap kemasan harus dalam keadaan baik dan tidak menunjukkan adanya cacat, guna menjaga kualitas karet selama perjalanan dan saat tiba di tujuan.
Sebelum akhirnya disertifikasi dan siap diekspor, karet lempengan telah melalui serangkaian proses pengolahan yang cermat. Proses ini meliputi penggumpalan, pengeringan, penggilingan, dan pengemasan lateks. Tahapan ini sangat penting untuk memastikan bahwa komoditas karet lempengan benar-benar terbebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), sehingga aman dan sesuai standar internasional.
Kualitas Karet Kalsel dan Dampak Ekonomi
Karet lempengan asal Indonesia, termasuk dari Provinsi Kalimantan Selatan, telah lama dikenal di pasar global berkat kualitasnya yang superior. Kualitas tinggi ini menjadikan karet Indonesia sebagai bahan baku esensial dalam berbagai sektor industri manufaktur di China. Peran strategis ini menunjukkan pentingnya komoditas karet dalam rantai pasok global.
Menurut Erwin AM Dabuke, komoditas karet ini memiliki aplikasi yang sangat luas. Di China, karet lempengan banyak digunakan untuk produksi ban kendaraan, komponen otomotif, serta peralatan medis. Selain itu, karet juga menjadi bahan baku penting untuk perlengkapan rumah tangga dan alas kaki, menunjukkan fleksibilitas penggunaannya di berbagai industri.
Peran strategis karantina sangat vital dalam menjaga keberlanjutan ekspor berbagai komoditas unggulan dari Provinsi Kalsel. Dengan layanan sertifikasi yang cepat dan mudah, baik untuk kegiatan ekspor maupun lalu lintas antar-area, Karantina Kalsel berkomitmen penuh. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada perekonomian masyarakat, sekaligus memastikan produk Kalsel terus diterima di pasar internasional.