Kebakaran Duren Sawit: DKI Jakarta Pastikan Kebutuhan Warga Terdampak Terpenuhi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menjamin kebutuhan sandang, pangan, dan tempat tinggal sementara bagi 100 warga yang rumahnya terbakar di Duren Sawit.

Kebakaran hebat yang melanda 30 rumah di Kelurahan Duren Sawit dan Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Jumat (28/2) malam, telah menimbulkan keprihatinan. Peristiwa yang mengakibatkan 100 jiwa dari 36 kartu keluarga kehilangan tempat tinggal ini, langsung direspon cepat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bantuan langsung disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban, memastikan tidak ada warga yang kekurangan pasca-kebakaran tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta, Hendra Hidayat, menyatakan bahwa begitu menerima laporan kebakaran, pihaknya langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyalurkan bantuan. Penanganan cepat ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi dengan segera. Proses penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi dengan baik.
Hendra menekankan bahwa bantuan yang diberikan merupakan bentuk kehadiran nyata pemerintah dalam merespon bencana yang menimpa warganya. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melindungi dan memenuhi kebutuhan warganya, terutama di saat-saat sulit seperti ini. Respon cepat dan terkoordinasi ini diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk kebakaran bagi para korban.
Bantuan yang Disalurkan untuk Warga Terdampak
Bantuan yang diberikan kepada warga terdampak kebakaran di Duren Sawit sangat komprehensif, mencakup kebutuhan sandang, pangan, dan tempat tinggal sementara. Untuk kebutuhan sandang, Pemprov DKI Jakarta menyalurkan pakaian seperti mukena, daster, baju koko, celana training, popok bayi, dan seragam sekolah. Selain itu, kebutuhan kebersihan diri seperti sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, sampo, dan handuk juga turut diberikan.
Kebutuhan pangan juga diperhatikan dengan serius. Sebanyak 150 boks makanan siap saji telah disiapkan untuk santap sahur dan berbuka puasa. Bantuan natura berupa beras, minyak goreng, kecap manis, biskuit, ikan sarden, dan kebutuhan pokok lainnya juga disalurkan. Terdapat pula 15 paket perlengkapan anak (kidsware) yang diberikan kepada keluarga yang memiliki balita.
Pemerintah juga menyediakan 25 kasur lipat dari Kementerian Sosial untuk memberikan kenyamanan bagi para pengungsi. Sebagai tempat tinggal sementara, para pengungsi saat ini menempati halaman Gelanggang Olah Raga (GOR) Pondok Bambu. Penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pendirian tenda dan alas tidur pada Jumat (28/2) pukul 21.30 WIB oleh Sudin Sosial Jakarta Timur dan BPBD DKI Jakarta.
Bantuan sandang diberikan sekitar pukul 01.00 WIB, Sabtu (1/3) dini hari, dan penyediaan makan sahur dilakukan pukul 02.30 WIB. Bantuan tambahan dari BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta dan PMI Jakarta Timur juga terus berdatangan sejak pagi hari. Proses penyaluran bantuan yang terorganisir dan kolaboratif ini menunjukkan sinergi yang baik antar lembaga dalam menangani bencana.
Kolaborasi dan Apresiasi
Hendra Hidayat menyampaikan apresiasi atas kerja sama berbagai pihak yang telah ikut serta membantu warga terdampak kebakaran. Kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Sosial, BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta, PMI Jakarta Timur, Sudin Sosial Jakarta Timur, dan BPBD DKI Jakarta menunjukkan kekuatan gotong royong dalam menghadapi bencana. Kerja sama ini menjadi kunci keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan para korban dengan cepat dan efisien.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memastikan kebutuhan dasar para penyintas tetap terpenuhi hingga kondisi mereka stabil. Upaya ini mencakup tidak hanya pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga dukungan psikososial agar para korban dapat pulih dari trauma dan kembali menjalani kehidupan normal. Kejadian ini menjadi pembelajaran penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa mendatang.
Total 30 rumah yang menampung 100 jiwa dari 36 KK di Kelurahan Duren Sawit dan Kelurahan Pondok Bambu menjadi korban kebakaran. Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau dan memberikan dukungan penuh kepada para korban hingga mereka dapat membangun kembali kehidupan mereka.