Kebakaran Gudang di Bantul: 11 Armada Damkar Dikerahkan, Kerugian Mencapai Rp1,5 Miliar
Sebanyak 11 armada pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kebakaran gudang rosok di Bantul, Yogyakarta, yang mengakibatkan kerugian ditaksir mencapai Rp1,5 miliar dan satu korban luka bakar.

Kebakaran hebat melanda sebuah gudang rosok di Jogonalan Lor, Kelurahan Tirtonirmolo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Senin (3/3) siang sekitar pukul 10.00 WIB. Kejadian ini mengakibatkan kerugian materiil yang cukup besar dan satu orang mengalami luka bakar. Petugas pemadam kebakaran dari berbagai wilayah dikerahkan untuk mengatasi peristiwa ini.
Api pertama kali terlihat oleh pengendara yang melintas dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar. Warga kemudian berusaha melakukan pemadaman secara manual sebelum akhirnya menghubungi BPBD Bantul untuk meminta bantuan. Kecepatan respons warga dan laporan cepat ke pihak berwenang dinilai sangat penting dalam penanganan kebakaran ini.
Akibat kebakaran tersebut, pemilik gudang, Bapak Asroni, mengalami luka bakar sekitar 2,5 persen dan langsung mendapatkan perawatan medis di lokasi kejadian. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materiil yang dialami Bapak Asroni diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.
Penanganan Kebakaran Gudang di Bantul
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul segera mengerahkan kekuatan penuh untuk memadamkan api. Sebanyak 11 unit armada pemadam kebakaran dikerahkan dari berbagai instansi, termasuk dari Kota Yogyakarta (2 armada), BPBD Bantul (4 armada), Pabrik Gula Madukismo (1 armada), Redkar Sleman (1 armada), Tangki Tagana Bantul (1 armada), dan PMI Bantul (1 armada). Kerja sama antar instansi ini menunjukkan sinergi yang baik dalam penanggulangan bencana.
Seluruh armada dan personel damkar bahu-membahu memadamkan api yang membakar gudang rosok beserta isinya. Selain gudang, api juga sempat merambat ke bangunan rumah huni di dekatnya. Beruntung, petugas berhasil mencegah meluasnya kebakaran ke area lain. Proses pemadaman berlangsung hingga api benar-benar padam dan situasi dinyatakan aman.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul, Irawan Kurnianto, membenarkan hal tersebut. "Total ada 11 unit armada yang terlibat dalam penanganan kebakaran," ujarnya saat dikonfirmasi. Ia juga menambahkan bahwa kebakaran telah berhasil diatasi dan tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian materiil yang dialami pemilik gudang cukup signifikan.
Selain gudang rosok, kebakaran juga menghanguskan sejumlah barang berharga milik Bapak Asroni, termasuk uang tunai sebesar Rp40 juta, emas, surat-surat berharga, kasur, pakaian, dan peralatan dapur. Semua aset tersebut hangus terbakar dalam peristiwa yang belum diketahui penyebab pastinya ini.
Penyebab Kebakaran dan Imbauan BPBD
Sampai saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. BPBD Bantul masih menyelidiki apa yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran tersebut. Dugaan sementara, penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti dan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
Meskipun demikian, BPBD Bantul mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran. Kerja sama dengan pemerintah kelurahan, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), lembaga terkait, dan jejaring relawan sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, termasuk kebakaran.
"Atas kejadian ini kami mengimbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan, FPRB, lembaga terkait dan jejaring relawan untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Irawan Kurnianto.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan lingkungan, serta pentingnya kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi bencana. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.