Kebakaran Lahan 5 Hektare di Bintan, Satu Unit Damkar Berjibaku Padamkan Api
UPTD Damkar Tanjung Uban berhasil memadamkan kebakaran lahan seluas lima hektare di Desa Kuala Sempang, Bintan, Kepri, setelah berjibaku selama kurang lebih lima jam, menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya kebakaran ke pemukiman warga.

Kebakaran lahan seluas sekitar lima hektare terjadi di Desa Kuala Sempang, Kecamatan Sri Kuala Lobam, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) pada Minggu, 23 Februari 2024. Api yang diduga muncul secara tiba-tiba berhasil dipadamkan oleh tim gabungan UPTD Damkar Tanjung Uban, pihak kecamatan, desa, kepolisian, dan warga sekitar setelah kurang lebih lima jam berjuang melawan si jago merah. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran karena lokasi kebakaran berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Kepala UPTD Damkar Tanjung Uban, Panyodi, menerima laporan kebakaran pukul 10.24 WIB dari Kepala Desa Kuala Sempang. Tim langsung diterjunkan ke lokasi dan bekerja keras untuk mencegah api merambat ke pemukiman warga. "Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.05 WIB," ungkap Panyodi saat dihubungi Minggu malam. Proses pemadaman menggunakan satu unit mobil pemadam kebakaran dan menghabiskan sekitar 30 ton air.
Penyebab kebakaran lahan kosong yang belum diketahui pemiliknya itu masih dalam penyelidikan. Menurut kesaksian warga, api muncul secara tiba-tiba dan dengan cepat membesar, melahap semak belukar di area tersebut. Kecepatan petugas damkar dalam memadamkan api sangat krusial mengingat lokasi kebakaran yang dekat dengan pemukiman penduduk. Kecepatan penanganan ini mencegah potensi kerugian yang lebih besar dan menyelamatkan warga dari ancaman kebakaran yang dapat meluas ke rumah-rumah mereka.
Penanganan Kebakaran dan Imbauan Kepada Masyarakat
Panyodi menekankan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan dalam mencegah kebakaran lahan. "Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama pada musim kemarau seperti saat ini," tegasnya. Kondisi cuaca panas dan berangin meningkatkan risiko kebakaran yang sulit dikendalikan. "Ada konsekuensi hukum penjara dan denda bagi yang sengaja membakar hutan dan lahan," tambahnya, mengingatkan akan sanksi tegas bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Selain itu, Panyodi juga mengungkapkan kendala yang dihadapi UPTD Damkar Tanjung Uban dalam menangani bencana kebakaran. Minimnya armada pemadam kebakaran menjadi tantangan utama. "Armada yang kami miliki hanya satu unit untuk tiga wilayah kecamatan," jelasnya. Kondisi ini membuat penanganan kebakaran di lebih dari satu lokasi secara bersamaan menjadi sulit. Pihaknya telah mengajukan permohonan tambahan armada kepada Pemerintah Kabupaten Bintan.
Meskipun menghadapi kendala, UPTD Damkar Tanjung Uban tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Panyodi menghimbau masyarakat untuk segera melapor ke nomor telepon Damkar Tanjung Uban 07714651295 jika terjadi kebakaran di wilayah tersebut. Respon cepat sangat penting untuk meminimalisir dampak kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan.
Kendala dan Solusi
- Minimnya armada pemadam kebakaran (hanya satu unit untuk tiga wilayah kecamatan).
- Kesulitan menangani kebakaran di lebih dari satu lokasi secara bersamaan.
- Permohonan tambahan armada telah diajukan kepada Pemerintah Kabupaten Bintan.
- Masyarakat diimbau untuk melaporkan kejadian kebakaran melalui nomor telepon Damkar Tanjung Uban 07714651295.
Kejadian kebakaran lahan di Bintan ini menjadi pengingat penting akan perlunya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana kebakaran, terutama pada musim kemarau. Kerja sama antara pemerintah, petugas pemadam kebakaran, dan masyarakat sangat krusial untuk mencegah dan mengatasi kejadian serupa di masa mendatang. Semoga dengan adanya tambahan armada pemadam kebakaran, penanganan kebakaran di wilayah Bintan dapat lebih optimal dan efektif.