Kebakaran Lahan 3 Hektare di Bintan, Damkar Tanjung Uban Berjibaku Padamkan Api
Damkar Tanjung Uban berhasil memadamkan kebakaran lahan seluas tiga hektare di Bintan, Kepri, setelah berjibaku selama lebih dari dua jam; penyebab kebakaran masih diselidiki.

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) berhasil memadamkan kebakaran lahan seluas kurang lebih tiga hektare di Kelurahan Tanjung Uban Timur, Kecamatan Bintan Utara. Kebakaran yang dilaporkan terjadi pada Kamis (27/3) pukul 12.54 WIB ini berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.15 WIB setelah tim gabungan Damkar, kepolisian, TNI, petugas keamanan, dan masyarakat bahu-membahu memadamkan api yang membakar semak belukar tersebut.
Kepala UPT Dinas Damkar Tanjung Uban, Panyodi, menjelaskan bahwa api berhasil dipadamkan dengan menggunakan satu unit mobil pemadam kebakaran dan menghabiskan sekitar 30 ton air. Kecepatan penanganan kebakaran ini sangat penting karena lokasi kebakaran berada dekat dengan pemukiman warga, sehingga dikhawatirkan api akan merambat ke rumah-rumah warga. "Api baru berhasil dipadamkan sekira pukul 15.15 WIB dengan menggunakan satu unit mobil pemadam dan menghabiskan sekitar 30 ton air," ujar Panyodi dihubungi di Bintan, Kamis malam.
Penyebab pasti kebakaran lahan kosong yang belum diketahui pemiliknya ini masih dalam penyelidikan. Menurut kesaksian warga, titik api muncul secara tiba-tiba dan dengan cepat membesar, melahap semak belukar di area tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap aturan dalam pengelolaan lahan, khususnya di musim kemarau yang rawan terjadi kebakaran.
Penanganan Kebakaran dan Imbauan Kepada Masyarakat
Tim gabungan yang terdiri dari berbagai unsur berhasil mengatasi kebakaran dengan cepat dan efektif. Kerja sama yang solid antara Damkar, kepolisian, TNI, petugas keamanan, dan masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan pemadaman api. Keberhasilan ini mencegah potensi kerugian yang lebih besar, terutama kerusakan rumah warga di sekitar lokasi kebakaran.
Panyodi memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama pada musim kemarau seperti saat ini. Angin yang kencang dan cuaca panas meningkatkan risiko kebakaran yang sulit dikendalikan. "Selain itu pihaknya turut mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar pada musim berangin disertai cuaca panas saat ini, sebab api titik api sangat mudah membesar dan terbawa angin. Kondisi ini berpotensi merugikan banyak pihak lainnya," imbau Panyodi.
Lebih lanjut, Panyodi mengingatkan akan konsekuensi hukum bagi mereka yang sengaja membakar hutan dan lahan. "Ada konsekuensi hukum penjara dan denda dengan bagi yang secara sengaja membakar hutan dan lahan," tegas Panyodi. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan melindungi lingkungan dari kerusakan akibat kebakaran.
Kendala dan Harapan Damkar Tanjung Uban
Damkar Tanjung Uban saat ini menghadapi kendala dalam penanganan kebakaran, terutama terkait keterbatasan armada. Hanya satu unit mobil pemadam kebakaran yang tersedia untuk tiga wilayah kecamatan. Kondisi ini menyulitkan penanganan kebakaran di lebih dari satu lokasi secara bersamaan.
Untuk mengatasi kendala ini, Damkar Tanjung Uban telah mengajukan permohonan tambahan armada kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan. "Panyodi menambahkan pihaknya sejauh ini masih mengalami kendala untuk menangani bencana kebakaran, karena armada atau mobil pemadam yang ada hanya satu unit saja untuk tiga wilayah kecamatan. Ketika terjadi kebakaran lebih dari satu lokasi dalam satu waktu, maka pihaknya harus menyelesaikan satu lokasi terlebih dahulu baru pindah ke lokasi lainnya. 'Kami sudah mengajukan tambahan armada pemadam ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, mudah-mudahan segera terealisasi,' ujar Panyodi." Mereka berharap permohonan tersebut dapat segera dikabulkan untuk meningkatkan kemampuan dalam menangani kejadian kebakaran di masa mendatang.
Masyarakat dapat menghubungi Damkar Tanjung Uban melalui nomor telepon 07714651295 jika terjadi kebakaran di wilayah tersebut. Respon cepat dari masyarakat sangat penting dalam penanganan kebakaran untuk meminimalisir kerugian dan dampak yang lebih besar.
Kejadian kebakaran lahan ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan, pencegahan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana kebakaran, terutama di musim kemarau. Kerja sama yang baik antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat sangat krusial untuk menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan.