Kemen UMKM Gandeng Tokopedia dan TikTok Shop Latih 22.000 UMKM Jualan Online
Pemerintah berkolaborasi dengan Tokopedia dan TikTok Shop melatih 22.000 UMKM dalam program Juragan UMKM untuk meningkatkan penjualan online melalui konten video.

Jakarta, 29 April 2024 - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Tokopedia dan TikTok Shop berkolaborasi dalam program pelatihan bagi pelaku UMKM. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan UMKM dalam berjualan di e-commerce, khususnya melalui pemanfaatan konten video di program Creators Lab. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong digitalisasi UMKM dan meningkatkan kontribusi sektor ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, mengungkapkan target pemerintah untuk mendigitalisasi 30 juta UMKM hingga tahun 2025. Workshop Digital Juragan UMKM, yang merupakan bagian dari strategi tersebut, menargetkan 22.000 pengusaha mikro untuk terhubung melalui 50 titik Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dalam satu tahun ke depan. Kerja sama dengan marketplace seperti Tokopedia dan TikTok Shop diharapkan dapat mempercepat tercapainya target tersebut dan meningkatkan kontribusi ekonomi digital hingga 8-9 persen terhadap PDB pada tahun 2025. "Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan workshop digital Juragan UMKM bekerja sama dengan Tokopedia dan TikTok Shop," ujar Helvi.
Program pelatihan ini tidak hanya sekedar mengajarkan cara berjualan online. Lebih dari itu, program ini juga berfokus pada peningkatan kepercayaan pembeli. Dengan memahami strategi pembuatan konten video yang menarik dan efektif, UMKM diharapkan mampu meningkatkan visibilitas produk mereka dan menarik lebih banyak pelanggan. Hal ini sejalan dengan tren belanja online saat ini yang semakin dipengaruhi oleh konten video pendek dan live streaming.
Memanfaatkan Tren Konten Video untuk Dorong Penjualan UMKM
Direktur Tokopedia dan TikTok e-commerce, Vonny Ernita Susamto, menjelaskan pentingnya Creators Lab dalam mengedukasi kreator afiliasi dan penjual UMKM. Creators Lab hadir untuk membantu UMKM memanfaatkan tren belanja online yang kini didominasi oleh konten video pendek dan live streaming. Vonny mencontohkan, selama Ramadhan 2024, live streaming di TikTok ditonton hingga 2,8 miliar kali, dengan peningkatan transaksi jual beli pada jam sahur hingga 24 kali lipat dibandingkan hari biasa. "Maka kami mendukung ‘Juragan UMKM’ Kemen UMKM RI dengan mengintegrasikan Creators Lab, agar makin banyak UMKM yang mahir membuat konten video dan merasakan manfaatnya dalam membangun merek, memperluas pasar, dan meningkatkan penjualan,” jelas Vonny.
Pelatihan yang diberikan mencakup berbagai materi penting, mulai dari pengenalan kreator afiliasi dan pengembangan personal branding hingga perancangan skrip video afiliasi, strategi dan praktik pembuatan konten dan live streaming. Aspek penting lainnya yang diajarkan adalah edukasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). UMKM diajarkan untuk menaati peraturan, seperti tidak menggunakan foto, judul, atau deskripsi produk dari merek lain tanpa izin. Hal ini bertujuan untuk memastikan UMKM dapat berjualan dengan nyaman dan aman.
Selain itu, pelatihan juga mencakup teknik pembuatan konten video, perancangan skrip, strategi personal branding, teknik live streaming, dan pentingnya memahami HKI untuk melindungi produk mereka. UMKM juga diajarkan syarat untuk menjadi Power Shop atau Mall di TikTok Shop guna meningkatkan kredibilitas di mata pembeli dan menjaga kelangsungan bisnis. Tokopedia dan TikTok Shop juga mengajak UMKM bergabung dalam Pusat Perlindungan KI untuk memastikan mereka berjualan dengan aman dan nyaman tanpa melanggar hak kekayaan intelektual pihak lain.
50 Peserta Ikuti Workshop Pertama, Target 22.000 UMKM
Workshop pertama telah diikuti oleh 50 pengusaha mikro. Materi pelatihan yang diberikan meliputi pengenalan kreator afiliasi, pengembangan personal branding, perancangan skrip video afiliasi, strategi dan praktik pembuatan konten dan live streaming, serta edukasi HKI. "Agar pelaku UMKM bisa jualan nyaman di Tokopedia dan TikTok Shop,” tegas Helvi Moraza.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi UMKM Indonesia. Dengan kemampuan berjualan online yang lebih baik, UMKM dapat meningkatkan pendapatan dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. Kolaborasi antara pemerintah dan platform e-commerce ini menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Ke depannya, program Juragan UMKM akan terus dikembangkan dan diperluas untuk menjangkau lebih banyak UMKM di seluruh Indonesia. Target 22.000 pengusaha mikro yang akan mengikuti pelatihan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung kemajuan UMKM melalui pemanfaatan teknologi digital.
Dengan pelatihan yang komprehensif dan dukungan dari platform e-commerce terkemuka, UMKM di Indonesia diharapkan dapat semakin berdaya saing di pasar digital yang semakin kompetitif.