Kemendikdasmen Siapkan Bantuan Buku Sekolah 2026: Intip Jadwal dan Sasarannya!
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan menyalurkan bantuan buku sekolah pada tahun 2026. Ketahui persiapan dan target penerima bantuan ini.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) akan menyalurkan bantuan buku kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Program ini direncanakan terealisasi pada tahun 2026, sementara proses pengumpulan bahan buku berkualitas telah dimulai sejak tahun ini.
Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, mengonfirmasi rencana tersebut saat melakukan peninjauan ke sekolah penerima bantuan buku di Dumai, Riau, pada hari Sabtu. Pihaknya kini berfokus pada persiapan materi yang akan dicetak dan didistribusikan ke berbagai daerah.
Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan indeks literasi siswa di Indonesia, khususnya bagi sekolah yang memiliki kebutuhan mendesak akan bahan bacaan. Penyaluran ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah dilaksanakan sebelumnya, seperti bantuan buku yang diberikan kepada SDN 003 Sukajadi dan SDN 003 Pangkalan Sesai pada tahun 2022.
Persiapan Matang untuk Bantuan Buku Berkualitas
Untuk memastikan kualitas bahan buku yang akan disalurkan, Badan Bahasa Kemendikdasmen pada tahun ini memprioritaskan persiapan yang komprehensif. Proses ini melibatkan berbagai inisiatif untuk memperoleh konten yang relevan dan mendidik.
Persiapan bahan buku berkualitas dilakukan melalui beberapa jalur, termasuk sayembara penulisan. Selain itu, penulisan buku cerita baru juga menjadi fokus utama dalam upaya memperkaya koleksi bacaan anak-anak.
Tidak hanya itu, program penerjemahan dari bahasa daerah ke Bahasa Indonesia juga menjadi bagian penting dari persiapan ini. Hal ini dilakukan untuk melestarikan kekayaan budaya lokal sekaligus memperluas akses literasi dalam bahasa nasional.
Target Sasaran dan Dampak Peningkatan Literasi
Hafidz Muksin menjelaskan bahwa bantuan buku ini akan diprioritaskan bagi sekolah-sekolah yang paling membutuhkan di seluruh Indonesia. Meskipun jumlah pasti bantuan belum disebutkan, komitmen untuk menjangkau daerah terpencil dan kurang mampu tetap menjadi prioritas utama.
Dalam peninjauannya di Dumai, Riau, Hafidz Muksin mengapresiasi upaya pemerintah daerah dan para guru dalam mendampingi siswa. Pemanfaatan buku-buku bantuan sebelumnya terbukti efektif dalam meningkatkan minat baca dan indeks literasi anak.
Peningkatan indeks literasi siswa secara nasional menunjukkan dampak positif dari program-program semacam ini. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah yang menjaga kelestarian bahasa daerah seperti Bahasa Melayu, sangat vital dalam menciptakan ekosistem literasi yang kuat.