Kemenkop Siapkan Mitigasi Risiko dalam Pembentukan Kopdes Merah Putih
Kementerian Koperasi menyiapkan strategi mitigasi risiko untuk meminimalisir kegagalan dan fraud dalam pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, guna mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.

Jakarta, 15 Mei 2024 - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) telah merumuskan strategi mitigasi risiko untuk mengatasi tantangan dalam pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir kegagalan dan praktik fraud dalam pengelolaan dan pengoperasian koperasi tersebut. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkapkan perlunya strategi dan peta jalan yang jelas dan tegas dalam menghadapi tantangan ini. Hal ini disampaikan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis lalu.
Budi Arie Setiadi menyadari bahwa pembentukan Kopdes Merah Putih menghadapi delapan tantangan utama. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam operasional koperasi tanpa mengabaikan aspek prudent, termasuk kesiapan mitigasi risiko. "Pembangunan Kopdes/Kel Merah Putih ini kita percepat tapi untuk operasional kita harus hati-hati dan tidak menghilangkan aspek prudent termasuk menyiapkan mitigasi risiko," ujarnya.
Delapan isu krusial yang diidentifikasi Kemenkop meliputi rendahnya partisipasi dan kesadaran masyarakat terhadap koperasi, citra negatif koperasi akibat kasus-kasus bermasalah, kurangnya adaptasi teknologi, perbedaan skala ekonomi antar desa, disparitas kapasitas SDM, potensi elite capture, risiko fraud akibat pengelolaan yang tidak profesional, dan tantangan keberlanjutan usaha koperasi. Budi Arie menambahkan, "Tantangan terberat kita adalah rendahnya SDM sehingga banyaknya pelanggaran di koperasi karena tidak kredibelnya pengelola koperasi dan masih terbatasnya pengetahuan mereka."
Mengatasi Tantangan dan Risiko Kopdes Merah Putih
Kemenkop berupaya mengatasi tantangan tersebut melalui berbagai strategi. Salah satu fokus utama adalah penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi. Rendahnya kualitas SDM menjadi salah satu faktor utama penyebab pelanggaran dan praktik tidak profesional dalam pengelolaan koperasi. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM menjadi prioritas utama.
Selain itu, Kemenkop juga akan memanfaatkan teknologi untuk meminimalisir risiko kerugian dan fraud. Sistem teknologi yang diperkuat diharapkan mampu mengatasi masalah fraud dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan koperasi. "Kita akan menggunakan sistem (teknologi) untuk memitigasi risiko kerugian atau fraud dari Kopdes/ Kel Merah Putih. Saya optimis kalau sistem diperkuat masalah fraud bisa diatasi sehingga peningkatan SDM, sistem pengelolaan dan kelembagaan koperasi menjadi hal yang sangat utama untuk diperhatikan," tegas Budi Arie.
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menambahkan bahwa salah satu isu yang menjadi sorotan publik adalah potensi tumpang tindih antara Kopdes Merah Putih dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ia memastikan bahwa Kopdes Merah Putih tidak akan mematikan BUMDes, melainkan justru akan memperkuat posisi BUMDes sebagai mitra kerja dalam membangun perekonomian desa.
Ferry Juliantono juga menjelaskan mekanisme penyaluran modal kerja yang akan diterapkan pada Kopdes Merah Putih. Kemenkop akan mendampingi Kopdes Merah Putih dalam menjalankan kegiatan operasionalnya untuk meminimalisir risiko. "Kami sudah memitigasi dan potensi risiko yang banyak dikhawatirkan banyak pihak terutama dalam hal penyaluran modal kerja. Ini ada mekanisme yang akan diikuti oleh Kopdes/ Kel Merah Putih dan dari Kemenkop juga akan mendampingi mereka untuk menjalankan kegiatan operasionalnya," jelasnya.
Penguatan Kelembagaan dan Kerja Sama Strategis
Penguatan kelembagaan koperasi juga menjadi fokus utama dalam strategi mitigasi risiko. Hal ini mencakup peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik. Kemenkop juga menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak, termasuk Kejaksaan Agung, untuk mencegah potensi fraud dan mismanagement sejak dini. "Kami sudah ada kesepakatan dengan berbagai pihak termasuk dengan Kejaksaan Agung untuk menjaga dari awal potensi fraud atau miss management," kata Ferry.
Dengan penguatan SDM, kelembagaan, dan sistem, diharapkan Kopdes Merah Putih dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Kopdes Merah Putih juga diharapkan dapat memangkas peran tengkulak, pinjaman online ilegal, dan rentenir, sehingga keuntungan koperasi dapat dioptimalkan untuk peningkatan ekonomi anggotanya. Melalui langkah-langkah ini, Kemenkop optimistis Kopdes Merah Putih dapat berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat.