Kemenperin Jamin Harga Bahan Pokok Tetap Terjangkau Jelang Ramadhan dan Lebaran
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar bazar Ramadhan untuk menjaga harga bahan pokok tetap di bawah HET dan menjamin keterjangkauan bagi masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya menjaga harga bahan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat Indonesia selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah. Upaya ini dilakukan melalui penyelenggaraan bazar Ramadhan yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 13 Maret di Jakarta. Bazar ini bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sekaligus memperpendek rantai distribusi.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan bahwa kerja sama dengan Bulog, ID FOOD, dan PT Telkom dalam bazar ini bertujuan untuk memangkas rantai distribusi. "Semakin pendek rantainya, maka harga akan bisa diturunkan. Mudah-mudahan langkah ini dapat membantu masyarakat. Kita sangat berharap minyak goreng yang diterima oleh konsumen bisa di bawah harga eceran," ujar Putu.
Bazar Ramadhan yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenperin ini mencatatkan transaksi mencapai Rp600 juta dalam tiga hari penyelenggaraan. Keberhasilan ini menunjukkan dampak positif bazar terhadap perekonomian di lingkungan sekitar. Selain itu, bazar ini juga menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat jelang Ramadhan dan Lebaran, mulai dari bahan makanan hingga produk elektronik dan perlengkapan rumah tangga.
Berbagai Produk dan Aktivitas di Bazar Ramadhan
Ketua DWP Kemenperin, Irma Eko SA Cahyanto, memaparkan bahwa bazar menyediakan beragam produk, mulai dari sayuran dan buah-buahan segar hingga makanan dan minuman siap saji. Selain itu, tersedia pula pakaian, elektronik, perlengkapan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan bahkan layanan perbankan. Semua produk ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran.
Bazar Ramadhan DWP Kemenperin tidak hanya menyediakan kebutuhan pokok. Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai kegiatan menarik, seperti workshop dan penarikan hadiah harian. Sebagai bentuk kepedulian sosial, Kemenperin juga menyalurkan sumbangan kepada 850 orang di lingkungan Kemenperin.
Suksesnya bazar ini sejalan dengan optimisme pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia di awal tahun 2025. Purchasing Manager Index (PMI) pada bulan Februari 2025 mencapai 53,6, meningkat 1,7 poin dibandingkan bulan Januari. Indeks Kepercayaan Industri (IKI) juga menunjukkan angka positif, yaitu 53,15 di bulan Februari 2025. Peningkatan permintaan produk industri menjelang Ramadhan dan Lebaran menjadi salah satu faktor pendorong optimisme ini.
Kesimpulannya, Bazar Ramadhan yang diselenggarakan Kemenperin merupakan strategi efektif untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan meningkatkan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Keberhasilan bazar ini juga menunjukkan sinergi positif antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam mendukung perekonomian nasional, khususnya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.