Kereta Api Solo Percepat Waktu Tempuh di Gapeka 2025
Beberapa kereta api dari Solo memangkas waktu tempuhnya di Gapeka 2025, berkat peningkatan infrastruktur dan teknologi manajemen perjalanan yang lebih efisien, mulai 1 Februari 2025.

Sejumlah kereta api (KA) dari Solo, Jawa Tengah, kini memiliki waktu tempuh lebih singkat sejak diterapkannya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 pada 1 Februari 2025. Perubahan ini memberikan angin segar bagi para penumpang kereta api di jalur Solo.
Krisbiyantoro, Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, menjelaskan beberapa KA yang mengalami percepatan waktu tempuh. KA Argo Lawu (KA 13) dan KA Argo Dwipangga, dengan rute Solobalapan-Gambir, masing-masing lebih cepat 5 menit. Penghematan waktu ini cukup signifikan bagi perjalanan jarak jauh.
Tidak hanya itu, KA Senja Utama Solo (KA 73) rute Solobalapan-Pasarsenen berhasil memangkas waktu tempuh hingga 12 menit. Sementara itu, KA Mataram (KA 75) dengan rute yang sama, bahkan lebih cepat 26 menit. Perbaikan waktu tempuh ini jelas meningkatkan efisiensi perjalanan.
Percepatan waktu tempuh juga dirasakan penumpang KA Bengawan (KA 281) dan KA Jaka Tingkir (KA 255), keduanya dengan rute Purwosari-Pasarsenen. KA Bengawan lebih cepat 46 menit, sedangkan KA Jaka Tingkir 47 menit lebih cepat. Kecepatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam operasional kereta api.
Lalu, apa yang menyebabkan percepatan waktu tempuh ini? Krisbiyantoro menyebutkan beberapa faktor kunci. Perbaikan infrastruktur, termasuk rel dan bantalan sintetis, menjadi salah satu faktor utama. Peningkatan kualitas infrastruktur mendukung kecepatan dan keamanan perjalanan kereta api.
Selain itu, penerapan teknologi manajemen perjalanan modern juga berperan penting. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan perjalanan kereta api yang lebih efisien dan terintegrasi. Sistem yang modern dan terintegrasi mampu mengoptimalkan waktu tempuh.
Penerapan Gapeka 2025, menurut Krisbiyantoro, memungkinkan pengelolaan perjalanan kereta api yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan sistem yang lebih efisien, waktu tempuh di berbagai rute dapat dipangkas. Sistem yang ramah lingkungan juga turut mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.
Diharapkan, percepatan waktu tempuh ini dapat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan penumpang. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan pelayanan publik di sektor transportasi kereta api. Dengan waktu tempuh lebih singkat, penumpang bisa lebih produktif dan efisien dalam mengatur waktunya.