Khatib di Denpasar: Idul Fitri, Momentum Empat Kemenangan Hakiki
Ustadz Husni Abadi Al Bali dalam khutbah Idul Fitri di Denpasar menekankan empat kemenangan penting: mengendalikan hawa nafsu, pengampunan dosa, silaturahim, dan kepedulian sosial.

Denpasar, 31 Maret 2025 (ANTARA) - Perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, diwarnai dengan khutbah Ustadz Husni Abadi Al Bali yang menekankan makna kemenangan hakiki bagi umat muslim. Shalat Id yang dihadiri sekitar 3.000 jamaah ini menjadi saksi bisu pesan-pesan penting yang disampaikan sang khatib.
Ustadz Husni, yang juga bertindak sebagai Imam shalat Id, menjelaskan bahwa Idul Fitri bukan sekadar perayaan berakhirnya puasa Ramadhan, melainkan momentum untuk merefleksikan empat kemenangan utama. Beliau menyatakan, “Setelah berpuasa satu bulan, kami merayakan Idul Fitri dengan predikat taqwa dan surga disediakan hanya untuk orang yang bertaqwa.” Kemenangan-kemenangan ini, menurutnya, harus dimaknai secara mendalam dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, Ustadz Husni, yang juga Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali, memaparkan secara detail empat kemenangan tersebut. Keempat poin penting ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan pasca Ramadhan.
Empat Kemenangan Idul Fitri Menurut Ustadz Husni
Kemenangan pertama, menurut Ustadz Husni, adalah keberhasilan dalam menahan hawa nafsu selama bulan Ramadhan. Ini bukan hanya sebatas menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengendalikan amarah dan melatih kesabaran. Umat Islam didorong untuk senantiasa mengintrospeksi diri dan memperbaiki diri.
Kemenangan kedua adalah pengampunan dosa. Idul Fitri menjadi momentum di mana Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat. Hal ini tentu menjadi anugerah yang tak ternilai harganya dan harus disyukuri dengan penuh keimanan.
Selanjutnya, kemenangan ketiga adalah terjalinnya silaturahim. Momentum Idul Fitri harus dimanfaatkan untuk mempererat tali persaudaraan, baik dalam keluarga, lingkungan sekitar, maupun sesama muslim. “Saling mengunjungi adalah bentuk kemenangan dari semua sifat egois, dendam, kebencian dan permusuhan, semua kami singkirkan,” tegas Ustadz Husni yang berasal dari Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.
Kemenangan keempat dan terakhir, adalah berbagi dan kepedulian sosial. Memberikan zakat fitrah dan zakat mal kepada yang membutuhkan merupakan wujud nyata dari kemenangan ini. “Ini menjadi simbol kemenangan mengikis kikir dan menumbuhkan kepedulian kepada saudara-saudara kita,” imbuhnya.
Pelaksanaan Shalat Id dan Pengelolaan Dana PHBI
Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Renon Denpasar dan sekitarnya, Siswadi, menjelaskan bahwa Shalat Id di Lapangan Renon diikuti oleh sekitar 3.000 jamaah. Panitia telah menyediakan berbagai fasilitas untuk kenyamanan jamaah, termasuk tank air untuk wudhu dan tempat sampah yang ramah lingkungan.
Siswadi juga menambahkan bahwa persiapan Shalat Id berjalan lancar tanpa kendala, meskipun berdekatan dengan Hari Raya Nyepi. Hal ini berkat perencanaan dan perizinan yang telah dilakukan satu bulan sebelumnya. Tema Idul Fitri tahun ini sendiri menekankan pentingnya silaturahim antar sesama, tanpa memandang perbedaan agama.
PHBI Renon juga melaporkan pengelolaan dana. Per 30 Maret 2025, saldo awal dari infaq mencapai Rp173,7 juta. Dari jumlah tersebut, telah disalurkan dana untuk persiapan Shalat Id, sumbangan kepada organisasi kemasyarakatan, pembangunan masjid dan musholla, kegiatan sosial, dan bidang pendidikan, totalnya mencapai Rp119,2 juta. Sisa saldo yang tersisa adalah Rp54,5 juta.
Idul Fitri di Denpasar tahun ini tidak hanya menjadi momen perayaan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan. Empat kemenangan yang disampaikan Ustadz Husni Abadi Al Bali diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi umat muslim dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.