Idul Fitri di Biak: Kemenangan Melawan Hawa Nafsu dan Pentingnya Silaturahim
Ketua MUI Biak, KH Ahmad Burhanulhaq, menyatakan Idul Fitri sebagai kemenangan atas hawa nafsu setelah Ramadhan, menekankan pentingnya silaturahim dan saling memaafkan.

Biak, 31 Maret 2024 - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Biak Numfor, Papua, Ustadz KH Ahmad Burhanulhaq, menyampaikan khotbah Shalat Id di Masjid Agung Baiturrahman Biak pada Senin, 1 Syawal 1446 H. Beliau menyatakan bahwa Idul Fitri merupakan simbol kemenangan bagi umat Muslim setelah berjuang melawan hawa nafsu selama bulan Ramadhan. Perayaan Idul Fitri di Biak Numfor berlangsung khidmat dan meriah, menandai berakhirnya ibadah puasa selama 30 hari.
Dalam khotbahnya, Ustadz KH Ahmad Burhanulhaq menjelaskan makna Idul Fitri yang berasal dari bahasa Arab, "Hari Raya Fitrah". Kata "fitrah", menurut beliau, merujuk pada kesucian dan keadaan alami manusia yang bersih dari dosa. Perayaan ini bukan hanya sekadar akhir dari puasa, tetapi juga momentum untuk merefleksikan diri dan membersihkan jiwa dari hal-hal negatif.
Lebih lanjut, Ustadz Burhanulhaq mengajak seluruh umat Muslim di Biak Numfor untuk senantiasa menjaga nilai-nilai ibadah puasa Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan setelah bulan Syawal berakhir. Beliau menekankan pentingnya mengamalkan nilai-nilai tersebut sebagai wujud syukur atas rahmat Allah SWT.
Makna Idul Fitri dan Pentingnya Silaturahim
Menurut Ustadz KH Ahmad Burhanulhaq, Idul Fitri merupakan momen penting untuk mempererat tali silaturahim antar keluarga, teman, dan sesama manusia. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya hubungan sosial yang harmonis. Saling memaafkan dan berbagi kebahagiaan menjadi inti dari perayaan Idul Fitri.
Beliau berharap Idul Fitri dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, serta menjadi pendorong untuk senantiasa berbuat kebaikan. Dengan demikian, perayaan Idul Fitri tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi juga menjadi refleksi diri dan komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Ustadz Burhanulhaq juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan umat, terutama dalam konteks keberagaman di Indonesia. Saling menghormati dan menghargai perbedaan menjadi kunci untuk menciptakan kerukunan dan kedamaian.
Pelaksanaan Shalat Id di Biak Numfor
Dewan Masjid Indonesia Biak mencatat bahwa pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1446 H di Kabupaten Biak Numfor tersebar di 21 lokasi, meliputi masjid-masjid dan lapangan Hanggar Base Ops Pangkalan Udara Manuhua Biak. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat Biak Numfor dalam merayakan Idul Fitri.
Hingga pukul 13.00 WIT, arus lalu lintas di Biak dan sekitarnya terpantau normal dan lancar. Situasi ini menunjukkan perayaan Idul Fitri berjalan dengan aman dan tertib.
Perayaan Idul Fitri di Biak Numfor tidak hanya menjadi momentum untuk bersukacita, tetapi juga menjadi refleksi diri dan komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Semoga semangat persatuan dan silaturahim tetap terjaga dan menjadi perekat bagi kerukunan umat.