Khidmatnya Upacara Melasti di Pantai Ngobaran, Gunungkidul: Sucikan Diri dan Alam Jelang Nyepi
Sekitar 1.400 umat Hindu di Gunungkidul melaksanakan Upacara Melasti di Pantai Ngobaran sebagai rangkaian suci menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947, menekankan pentingnya kerukunan dan pelestarian alam.

Sekitar 1.400 umat Hindu di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khidmat melaksanakan Upacara Melasti di Pura Segoro Wukir, Pantai Ngobaran pada Jumat, 14 Maret 2024. Upacara ini merupakan rangkaian suci sebelum Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 atau 2025 Masehi. Upacara ini menjawab pertanyaan: Apa yang dilakukan? (Upacara Melasti), Siapa yang melakukannya? (1.400 umat Hindu Gunungkidul), Di mana? (Pura Segoro Wukir, Pantai Ngobaran), Kapan? (14 Maret 2024), Mengapa? (Menyucikan diri dan alam jelang Nyepi), dan Bagaimana? (Dengan khidmat dan penuh makna).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Binmas) Hindu Kementerian Agama, Trimo, yang hadir dalam upacara tersebut, menekankan makna sakral Hari Raya Nyepi di Pulau Jawa. Umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian: amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mencari hiburan). Upacara Melasti, menurutnya, bertujuan menyucikan alam sebelum umat menyucikan diri untuk menyambut Nyepi.
Tema Nyepi tahun ini, "Tri Kerukunan Umat Beragama," menunjukkan pentingnya harmoni antar umat Hindu, antar umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah. Trimo berharap penyucian alam ini memperkuat harmoni dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini sejalan dengan pesan yang disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama DIY, Ahmad Bahiej, yang menyebut Melasti sebagai persiapan spiritual penting sebelum Nyepi, bukan sekadar ritual, melainkan upaya menjaga keseimbangan hidup dengan alam dan sesama.
Makna Mendalam Upacara Melasti Jelang Nyepi
Upacara Melasti di Pantai Ngobaran memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Hindu. Upacara ini bukan hanya sekedar ritual keagamaan, tetapi juga merupakan wujud penghormatan dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan keselamatan dan kesejahteraan. Melalui upacara ini, umat Hindu memohon kesucian dan keberkahan bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya.
Prosesinya melibatkan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari persembahyangan, perarakan, hingga pelepasan sesaji ke laut. Semua rangkaian kegiatan ini dilakukan dengan penuh khidmat dan kesungguhan hati. Para peserta upacara tampak khusyuk menjalankan setiap tahapan ritual, menunjukkan kesalehan dan ketaatan mereka kepada ajaran agama Hindu.
Upacara Melasti juga menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di antara umat Hindu. Mereka berkumpul bersama, saling mendukung, dan berbagi rasa dalam menjalankan upacara ini. Hal ini menunjukkan pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dalam kehidupan beragama.
Dukungan Pemerintah dan Harapan untuk Keharmonisan
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terhadap perayaan Nyepi Tahun Saka 1947. Ia berharap rangkaian perayaan ini berjalan lancar dan penuh makna, serta nilai-nilai ajaran Hindu dapat memotivasi umat untuk meningkatkan kesalehan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Joko Parwoto juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan alam, yang merupakan pesan utama dalam Upacara Melasti. Ia berharap umat Hindu terus aktif dalam pelestarian lingkungan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Semangat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama diharapkan dapat memperkuat harmoni di Gunungkidul.
Dengan demikian, Upacara Melasti di Pantai Ngobaran bukan hanya ritual keagamaan semata, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai luhur, seperti kerukunan, toleransi, dan pelestarian lingkungan. Semoga nilai-nilai tersebut dapat terus dijaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui Upacara Melasti, umat Hindu di Gunungkidul berharap dapat menyambut Hari Raya Nyepi dengan hati yang suci dan damai, serta mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat.