Tawur Agung di Batu: Ratusan Umat Hindu Sucikan Alam Semesta Jelang Nyepi 2025
Ratusan umat Hindu di Kota Batu, Jawa Timur, melaksanakan Tawur Agung Kesanga, rangkaian upacara Nyepi 2025, untuk menyucikan alam semesta dan memperkuat kerukunan antarumat beragama.

Upacara Tawur Agung Kesanga telah dilaksanakan oleh ratusan umat Hindu di Kota Batu, Jawa Timur, pada Jumat, 28 Maret 2025, di Lapangan Sepak Bola Junggo, Desa Tulungrejo. Upacara ini merupakan rangkaian penting menjelang Hari Raya Nyepi, yang bertujuan untuk menyucikan alam semesta dan menciptakan keseimbangan antara manusia dan lingkungan. Upacara ini melibatkan sekitar 350 umat Hindu dan ditandai dengan prosesi yang khidmat, termasuk penggotongan ogoh-ogoh mengelilingi lapangan.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Batu, Pariyanto, menjelaskan bahwa Tawur Agung Kesanga dilakukan setelah upacara Melasti. "Prosesi Hari Raya Nyepi ini kan dimulai dari Melasti untuk penyucian kami sehingga netral dari segala bentuk pikiran yang tidak baik. Setelah itu, kami melaksanakan ini," ujar Pariyanto. Ia menekankan pentingnya upacara ini sebagai upaya untuk membersihkan diri dari segala hal negatif sebelum memasuki hari raya Nyepi.
Pariyanto juga menyampaikan harapannya agar Nyepi 2025 dapat memperkuat kerukunan antarumat beragama di Kota Batu. "Kita menghirup udara yang sama di alam semesta ini. Artinya kita semuanya adalah saudara," katanya, menekankan pentingnya persaudaraan dan saling menjaga di antara sesama manusia.
Tawur Agung: Sucikan Diri dan Alam
Upacara Tawur Agung Kesanga merupakan bagian integral dari rangkaian perayaan Nyepi. Upacara ini memiliki makna yang mendalam bagi umat Hindu, yaitu sebagai upaya untuk menyucikan diri dan alam semesta. Dengan menyucikan diri dan alam, diharapkan tercipta keseimbangan dan kedamaian. Melalui upacara ini, umat Hindu memohon perlindungan dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Prosesi upacara berlangsung dengan khidmat dan penuh kesungguhan. Kehadiran ratusan umat Hindu menunjukkan betapa pentingnya upacara ini bagi mereka. Penggotongan ogoh-ogoh, simbol dari hal-hal negatif yang akan disingkirkan, menambah semarak upacara tersebut. Suasana penuh kekhusyukan dan kebersamaan terlihat jelas selama pelaksanaan upacara.
Setelah upacara Melasti yang bertujuan untuk menyucikan diri dan alam, Tawur Agung Kesanga menjadi puncak dari rangkaian persiapan menuju Nyepi. Kedua upacara ini saling melengkapi dan memperkuat makna spiritual dari Hari Raya Nyepi.
Dukungan Pemerintah Kota Batu
Wali Kota Batu, Nurochman, turut hadir dalam upacara Tawur Agung Kesanga dan menyampaikan optimismenya bahwa Hari Raya Nyepi dapat memperkuat toleransi dan kedamaian antarumat beragama di Kota Batu. Ia melihat keberagaman sebagai kekuatan yang dapat memperkaya kehidupan masyarakat.
Nurochman juga berharap umat Hindu di Kota Batu dapat terus aktif berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan di Kota Batu. "Keberagaman ini tentu kita bisa memberikan warna-warna kebijakan, warna-warna kehidupan bermasyarakat yang tentu menjadi keinginan bersama-sama," katanya. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan umat Hindu dalam membangun Kota Batu.
Dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan upacara keagamaan ini menunjukkan komitmen Kota Batu dalam menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Hal ini menciptakan suasana kondusif bagi seluruh masyarakat untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Dengan terselenggaranya Tawur Agung Kesanga dengan khidmat, diharapkan Hari Raya Nyepi 2025 di Kota Batu akan berjalan lancar dan penuh makna, memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
Semoga semangat persatuan dan toleransi yang ditunjukkan dalam upacara ini dapat terus terjaga dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.