Kondisi Paus Fransiskus Stabil, Hasil Rontgen Tunjukkan Perbaikan
Hasil rontgen menunjukkan perbaikan kondisi kesehatan Paus Fransiskus yang dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, meskipun menghadapi berbagai masalah kesehatan sebelumnya.

Paus Fransiskus, 88 tahun, dilaporkan dalam kondisi stabil setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak 14 Februari 2024. Hasil rontgen dada terbaru menunjukkan adanya perbaikan kondisi kesehatannya. Pernyataan resmi dari Vatikan pada Rabu (12/3) memberikan kabar positif terkait perkembangan kesehatan pemimpin Gereja Katolik tersebut. Perbaikan ini diamati dalam beberapa hari terakhir, memberikan secercah harapan bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Vatikan menyatakan bahwa kondisi klinis Paus Fransiskus tetap stabil, meskipun secara keseluruhan gambaran medisnya masih kompleks. Pernyataan tersebut secara khusus menekankan hasil rontgen dada yang menunjukkan perbaikan signifikan. Terapi oksigen aliran tinggi di siang hari dan ventilasi mekanis non-invasif pada malam hari terus diberikan untuk mendukung proses pemulihannya.
Paus Fransiskus, yang terpilih sebagai Paus pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI. Pemilihannya pada usia 76 tahun menandai babak baru dalam sejarah Gereja Katolik. Namun, perjalanan kepemimpinannya juga diiringi oleh berbagai tantangan kesehatan yang perlu diwaspadai.
Rangkaian Masalah Kesehatan Paus Fransiskus
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus saat ini merupakan tantangan terbaru dari serangkaian masalah kesehatan yang dihadapinya dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, beliau terpaksa membatalkan kunjungan ke Afrika karena masalah lutut yang cukup serius, mengharuskannya menggunakan tongkat atau kursi roda untuk mobilitasnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa kesehatan Paus telah menjadi perhatian yang serius.
Pada tahun 2023, Paus Fransiskus juga dirawat di rumah sakit di Roma karena infeksi pernapasan. Beliau kemudian menjalani operasi perut untuk mengatasi hernia. Serangkaian perawatan medis ini menunjukkan betapa kompleksnya kondisi kesehatan yang dihadapinya. Awal tahun ini, beliau juga dilaporkan mengalami cedera ringan di lengan kanan setelah terjatuh di kediamannya.
Sejarah kesehatan Paus Fransiskus menunjukkan bahwa beliau telah menghadapi berbagai tantangan kesehatan sejak muda. Pada usia 21 tahun, beliau menjalani pengangkatan sebagian paru-parunya akibat pneumonia yang mengancam jiwa dan tiga kista. Pengalaman tersebut, menurut pengakuan Paus sendiri, menjadi inspirasi baginya untuk bergabung dengan Serikat Yesus (Jesuit).
Meskipun menghadapi berbagai tantangan kesehatan, Paus Fransiskus tetap menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik. Kabar positif tentang perbaikan kondisi kesehatannya memberikan harapan bagi umat Katolik di seluruh dunia. Doa dan dukungan terus mengalir untuk kesembuhan beliau.
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus menjadi sorotan dunia, mengingat perannya yang penting dalam memimpin Gereja Katolik. Perkembangan terbaru ini memberikan gambaran tentang kompleksitas perawatan medis yang dijalaninya, namun juga memberikan harapan akan pemulihannya. Doa dan dukungan dari seluruh dunia terus ditujukan untuk kesembuhan Paus Fransiskus.