Konektivitas Sulsel-Sultra: Rute Penerbangan Bone-Kendari Akan Dirancang
Gubernur Sulsel dan Sultra berkolaborasi kembangkan rute penerbangan Bone-Kendari untuk mempermudah mobilitas 500 ribu warga Kendari yang berasal dari wilayah Bosowasi, serta rencana pengembangan transportasi laut dan pesawat amfibi.

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, dan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka, sepakat untuk meningkatkan konektivitas antar kedua provinsi. Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan rute penerbangan langsung Bone-Kendari. Langkah ini diyakini akan memperlancar mobilitas masyarakat, khususnya mengingat sekitar 500 ribu penduduk Kendari berasal dari wilayah Bosowasi (Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai).
Pembahasan rencana kerja sama ini berlangsung di Makassar pada Sabtu lalu. Gubernur Andi Sudirman menjelaskan bahwa kerja sama tersebut akan dilakukan secara kolaboratif, dengan pembagian peran: "Kita share (pembagian) beliau 70 persen, saya 30 persen," ujarnya sambil tersenyum. Hal ini menunjukkan komitmen kuat kedua pemimpin daerah untuk membangun konektivitas yang efisien dan saling menguntungkan.
Konektivitas udara bukan satu-satunya fokus kerja sama ini. Kedua gubernur juga tengah menjajaki pengembangan transportasi laut untuk menghubungkan Sulsel dan Sultra. Hal ini akan memberikan alternatif moda transportasi bagi masyarakat dan barang, serta memperkuat konektivitas antar pulau.
Pengembangan Rute Penerbangan Bone-Kendari
Pembukaan rute penerbangan Bone-Kendari merupakan langkah strategis untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat. Dengan adanya rute ini, waktu tempuh perjalanan antara kedua daerah akan berkurang signifikan, sehingga mempermudah urusan bisnis, pendidikan, dan kunjungan keluarga. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Jumlah penduduk Kendari yang berasal dari wilayah Bosowasi menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan rute ini. Adanya konektivitas yang baik akan mempermudah silaturahmi dan interaksi antar keluarga, serta memperkuat ikatan sosial budaya antar daerah.
Selain itu, rencana ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua daerah. Peningkatan aksesibilitas akan membuka peluang investasi dan pariwisata, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Eksplorasi Transportasi Laut dan Pesawat Amfibi
Tidak hanya fokus pada jalur udara, Gubernur Sulsel dan Sultra juga membahas potensi pengembangan transportasi laut. Pengembangan ini akan melengkapi konektivitas udara dan memberikan pilihan moda transportasi yang lebih beragam bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, penggunaan pesawat amfibi atau seaplane juga dipertimbangkan. Jenis pesawat ini dinilai sangat potensial untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di kedua provinsi, yang selama ini sulit diakses melalui jalur transportasi konvensional.
Penggunaan seaplane akan membuka akses ke wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolir, sehingga dapat mempercepat pembangunan dan pemerataan kesejahteraan di daerah tertinggal. Ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah untuk melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Pertemuan antara Gubernur Sulsel dan Sultra berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban. Kedua pemimpin daerah ini menunjukkan semangat kolaborasi yang kuat untuk membangun daerah masing-masing dengan pendekatan efisiensi dan sinergi. Hal ini menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam membangun kerja sama yang saling menguntungkan.