Koopsudnas Gelar Latihan Gabungan Perkuat Pertahanan Udara Indonesia
TNI AU melalui Koopsudnas menggelar latihan Hanud Perkasa 'B' 2025 di Madiun, melibatkan 910 prajurit lintas matra dan berbagai alutsista untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.

Jakarta, 18 Februari 2025 - Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) menggelar latihan gabungan lintas matra dalam Latihan Pertahanan Udara (Hanud) Perkasa 'B' Tahun 2025. Latihan yang berlangsung di Lanud Iswahjudi, Madiun, ini bertujuan memperkuat pertahanan udara Indonesia menghadapi ancaman yang semakin dinamis.
Latihan Integrasi Sistem Pertahanan Udara
Pembukaan latihan Hanud Perkasa 'B' 2025 dilaksanakan pada Senin, 17 Februari 2025 di Hanggar Skadron Udara 15, Lanud Iswahjudi. Panglima Koopsudnas, Marsdya TNI Tedi Rizalihadi, menekankan pentingnya latihan ini sebagai wahana integrasi sistem komando dan kendali. Latihan ini bertujuan memastikan efektivitas operasi bersama TNI AU, TNI AD, dan TNI AL dalam menghadapi berbagai ancaman udara.
Latihan ini bukan sekadar manuver militer biasa. Ini merupakan upaya strategis untuk menguji dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman modern. Dengan melibatkan berbagai unsur pertahanan, latihan ini mensimulasikan skenario nyata yang mungkin dihadapi Indonesia.
Alutsista dan Prajurit Terlibat
Sebanyak 910 prajurit dari seluruh matra TNI dilibatkan dalam latihan ini. Mereka akan mengoperasikan berbagai alat utama sistem senjata (alutsista), termasuk pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, T-50i Golden Eagle, EMB-314 Super Tucano, C-130 Hercules, dan C-212 Cassa. Selain itu, latihan juga melibatkan satuan radar, baterai Yonarhanud 80 dari TNI AD, serta KRI RE. Martadinata dan KRI Hasanuddin dari TNI AL.
Penggunaan alutsista canggih ini akan dipadukan dengan strategi pertahanan yang telah dirancang matang. Prajurit juga akan dilatih dalam penerapan standar keamanan yang ketat selama bertugas, memastikan setiap operasi berjalan dengan aman dan efektif.
Uji Kemampuan dan Strategi
Latihan Hanud Perkasa 'B' 2025 tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis mengoperasikan alutsista. Lebih dari itu, latihan ini juga dirancang untuk menguji kemampuan perencanaan strategis dan pengambilan keputusan di bawah tekanan. Berbagai skenario pertahanan telah disiapkan oleh TNI AU untuk mengasah kemampuan para prajurit dalam merespon berbagai ancaman.
Dengan melibatkan berbagai skenario, latihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan adaptasi dan respon prajurit terhadap situasi yang tak terduga. Hal ini penting untuk memastikan kesiapan menghadapi ancaman yang semakin kompleks dan beragam.
Peningkatan Kesiapsiagaan Pertahanan Udara
Latihan selama lima hari, yang berakhir pada 21 Februari 2025, diawasi langsung oleh pejabat dari masing-masing matra. Hal ini menunjukkan komitmen kuat TNI dalam meningkatkan kesiapsiagaan pertahanan udara Indonesia. Marsdya TNI Tedi Rizalihadi berharap latihan ini akan semakin memperkuat dan mengasah kemampuan militer tiga matra dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia.
Dengan latihan ini, diharapkan sinergi dan koordinasi antar matra semakin solid. Kemampuan untuk menghadapi ancaman udara modern akan semakin terasah, sehingga Indonesia semakin siap menjaga wilayah udara negaranya.
Kesimpulan
Latihan Hanud Perkasa 'B' 2025 merupakan langkah penting dalam memperkuat pertahanan udara Indonesia. Dengan melibatkan berbagai alutsista dan prajurit lintas matra, latihan ini menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan udara negara. Semoga latihan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan TNI dalam menghadapi berbagai ancaman yang mungkin terjadi.