Kota Jambi Bersiap Pasang 100 Ribu Sambungan Jaringan Gas Mandiri
Pemkot Jambi berkolaborasi dengan PT Pertagas Niaga dan BUMD Siginjai Sakti untuk memasang 100 ribu sambungan jaringan gas baru, mengurangi ketergantungan pada LPG subsidi dan menjadi percontohan nasional.

Pemerintah Kota Jambi menargetkan pemasangan 100 ribu sambungan jaringan gas baru. Langkah ini merupakan hasil Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Pertagas Niaga dengan PT Siginjai Sakti (Perseroda) pada Kamis, 20 Maret 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap gas LPG bersubsidi dan menjadi percontohan pengelolaan jaringan gas mandiri di Indonesia.
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, menyatakan bahwa MoU ini menjadi langkah krusial dalam mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi bersih dan efisien. Pemasangan jaringan gas diharapkan dapat memberikan akses energi yang lebih terjangkau dan andal bagi warga Kota Jambi. "Dengan pengembangan jaringan gas yang lebih luas, masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada LPG subsidi, yang ketersediaannya sering terbatas dan harganya fluktuatif," ujar Wakil Wali Kota Jambi.
Kehadiran jaringan gas ini diyakini akan memberikan berbagai manfaat, seperti kemudahan akses energi, keamanan yang lebih terjamin, dan penghematan biaya dalam jangka panjang dibandingkan dengan penggunaan LPG bersubsidi. Pemkot Jambi berharap semakin banyak rumah tangga dan pelaku usaha yang dapat merasakan manfaat dari jaringan gas bumi yang lebih hemat dan ramah lingkungan ini.
Jaringan Gas Mandiri: Percontohan Nasional
Presiden Direktur PT Pertagas Niaga, Toto Yulianto, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kota Jambi karena menjadi daerah pertama di Indonesia yang berani mengelola jaringan gas secara mandiri. "Kejutan dengan Kota Jambi, belum ada daerah yang berinisiatif untuk mengembangkan jaringan gas secara mandiri. Kota Jambi bisa dijadikan percontohan di Indonesia," katanya. PT Pertagas Niaga optimistis alokasi jaringan gas dari Kementerian ESDM akan disetujui dan segera direalisasikan, mengingat langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah mengurangi belanja subsidi untuk gas elpiji.
Kota Jambi saat ini telah memiliki 13.268 sambungan rumah jaringan gas, dengan 83 persen di antaranya aktif. Potensi jaringan distribusi gas yang besar mendorong Pemkot Jambi untuk berkolaborasi dengan PT Pertagas Niaga dalam pengembangan jaringan gas secara mandiri. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat perluasan akses energi bersih dan efisien bagi masyarakat Kota Jambi.
Plt Direktur Utama BUMD Siginjai Sakti, Sasli Rais, menjelaskan bahwa langkah selanjutnya setelah penandatanganan MoU adalah perencanaan, pendataan, dan integrasi sistem jaringan gas. Pengelolaan jaringan gas secara mandiri oleh BUMD Siginjai Sakti diproyeksikan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jambi, terutama dari segmen komersil, perumahan, industri, perhotelan, dunia usaha, dan masyarakat umum.
Manfaat Jaringan Gas Bumi bagi Kota Jambi
Program pemasangan 100 ribu sambungan jaringan gas ini memiliki dampak positif yang signifikan bagi Kota Jambi. Berikut beberapa manfaatnya:
- Akses Energi yang Lebih Terjangkau: Masyarakat dapat mengakses energi gas bumi dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan LPG bersubsidi.
- Keamanan yang Lebih Terjamin: Penggunaan jaringan gas lebih aman daripada tabung gas LPG yang berpotensi menimbulkan risiko kebakaran atau ledakan.
- Ramah Lingkungan: Gas bumi merupakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan LPG.
- Peningkatan PAD: Pengelolaan jaringan gas secara mandiri berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi.
- Pengurangan Ketergantungan LPG Subsidi: Program ini mengurangi beban subsidi pemerintah dan meningkatkan efisiensi anggaran.
Dengan adanya program ini, Kota Jambi diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam pengelolaan jaringan gas bumi secara mandiri dan berkelanjutan. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Pemkot Jambi dalam menyediakan akses energi yang bersih, terjangkau, dan andal bagi seluruh warganya.