Kota Tua Jakarta Banjir Wisatawan Selama Libur Lebaran, Capai 132 Ribu Lebih!
Lebih dari 132 ribu wisatawan lokal dan mancanegara mengunjungi Kota Tua Jakarta selama libur Lebaran 2025, menjadikan kawasan bersejarah ini sebagai destinasi favorit.

Selama libur Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah, Kota Tua Jakarta Barat dibanjiri wisatawan. Data yang dirilis Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua mencatat angka kunjungan yang fantastis, yaitu lebih dari 132 ribu orang. Kunjungan tersebut berlangsung sejak tanggal 21 Maret hingga 6 April 2025, melibatkan wisatawan domestik dan mancanegara yang menikmati pesona sejarah dan keindahan Kota Tua.
Rinciannya, sebanyak 129.625 wisatawan merupakan wisatawan lokal, sementara 2.845 wisatawan lainnya berasal dari mancanegara. Angka ini menunjukkan daya tarik Kota Tua sebagai destinasi wisata yang mampu menarik minat wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, bahkan di tengah libur panjang seperti Lebaran. Keberhasilan ini tentunya menjadi bukti nyata dari upaya pengelolaan dan promosi yang dilakukan oleh UPK Kota Tua.
Hingga Senin siang tanggal 6 April 2025, tercatat masih ada kunjungan wisatawan yang mencapai 779 orang. Dari jumlah tersebut, 762 orang merupakan wisatawan domestik dan 17 orang lainnya adalah wisatawan asing. Data ini menunjukkan bahwa minat wisatawan untuk mengunjungi Kota Tua masih tinggi, bahkan setelah libur Lebaran resmi berakhir. Hal ini menunjukkan potensi Kota Tua sebagai destinasi wisata yang konsisten menarik pengunjung sepanjang tahun.
Pesona Kota Tua Memikat Wisatawan Lokal dan Mancanegara
Salah satu daya tarik Kota Tua adalah suasana malam harinya yang ramai dan meriah. Hal ini diungkapkan oleh Nure (25), seorang wisatawan asal Purwakarta yang mengunjungi Kota Tua pada Kamis, 6 April 2025. Nure mengaku hanya mudik selama dua hari pertama Lebaran dan kembali bekerja pada hari ketiga. Ia memilih mengunjungi Kota Tua di malam hari karena masih buka dan ramai pengunjung.
"Berkunjung ke sini buat wisata malam ya. Di sini kan masih buka, ramai juga. Soalnya kalau siang saya udah mulai kerja," ujar Nure di lokasi pada Kamis. Pernyataan Nure ini menggambarkan bagaimana Kota Tua mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan wisatawan, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan waktu karena harus kembali bekerja setelah libur Lebaran.
Selama berada di Kota Tua, Nure menikmati berbagai aktivitas wisata. Ia mencoba wahana sepeda warna-warni yang menjadi salah satu ikon wisata Kota Tua dan menikmati kuliner di beberapa restoran yang tersebar di kawasan tersebut. Pengalaman Nure ini menunjukkan bahwa Kota Tua menawarkan berbagai pilihan aktivitas wisata yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan wisatawan.
Kawasan cagar budaya ini memang menawarkan beragam atraksi, mulai dari bangunan-bangunan bersejarah, museum, hingga pusat kuliner yang menarik. Hal ini yang membuat Kota Tua menjadi destinasi wisata yang lengkap dan mampu memuaskan berbagai selera wisatawan. UPK Kota Tua juga patut diapresiasi atas pengelolaannya yang mampu menjaga keindahan dan kenyamanan kawasan tersebut bagi para pengunjung.
Kota Tua: Destinasi Wisata Sejarah yang Ramah Pengunjung
Meskipun ramai dikunjungi, Kota Tua tetap menjaga kenyamanan pengunjung dengan jam operasional hingga pukul 21.00 WIB setiap harinya. Hal ini memungkinkan wisatawan untuk menikmati suasana Kota Tua baik siang maupun malam hari. Kebijakan ini juga menunjukkan komitmen UPK Kota Tua untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan.
Keberhasilan Kota Tua menarik lebih dari 132 ribu wisatawan selama libur Lebaran menunjukkan potensi besar destinasi wisata ini. Ke depannya, diharapkan pengelolaan Kota Tua dapat terus ditingkatkan untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih baik lagi bagi para pengunjung. Dengan begitu, Kota Tua dapat terus menjadi destinasi wisata unggulan di Jakarta dan Indonesia.
Data kunjungan wisatawan yang tinggi ini juga dapat menjadi acuan bagi pengembangan sektor pariwisata di Jakarta. Pemerintah daerah dapat memanfaatkan data ini untuk merencanakan strategi pengembangan pariwisata yang lebih efektif dan terarah. Hal ini penting untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Dengan berbagai daya tarik yang ditawarkan dan pengelolaan yang baik, Kota Tua Jakarta akan terus menjadi destinasi wisata yang diminati baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Kawasan ini tidak hanya menawarkan keindahan dan sejarah, tetapi juga pengalaman wisata yang berkesan dan tak terlupakan.