KPAI Imbau Sekolah Seleksi Pentas Seni Cegah Kekerasan: Tragedi Padalarang Jadi Pelajaran
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta sekolah menyaring tema dan adegan pentas seni untuk mencegah kekerasan setelah insiden maut di Padalarang, Bandung Barat.

Tragedi pentas seni di SMK Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, yang mengakibatkan tewasnya seorang siswa berusia 17 tahun, MDR, menyoroti pentingnya pengawasan dan seleksi ketat terhadap tema dan adegan dalam kegiatan kesenian di sekolah. Kejadian yang melibatkan penggunaan gunting asli dalam adegan kekerasan tersebut mendorong Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mengeluarkan imbauan penting bagi seluruh sekolah di Indonesia.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Kamis, 20 Februari 2024, saat pentas seni tahunan SMK tersebut digelar sebagai bagian dari ujian praktik siswa kelas 12. MDR, salah satu pemeran, mengalami kecelakaan fatal saat memerankan adegan kekerasan yang melibatkan gunting sebagai properti. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan dan keamanan dalam penyelenggaraan pentas seni di lingkungan sekolah.
Anggota KPAI, Diyah Puspitarini, dalam keterangannya pada Jumat, 28 Februari 2024, menekankan perlunya penyaringan awal terhadap seluruh kegiatan pentas seni di sekolah. "Mengimbau kepada sekolah di seluruh Indonesia agar melakukan screening awal ketika akan melakukan pentas seni agar memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam setiap adegan," tegasnya. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa dan melindungi keselamatan siswa.
Seleksi Tema dan Adegan Pentas Seni
KPAI menyoroti pentingnya seleksi tema dan adegan dalam pentas seni untuk mencegah kekerasan terhadap anak. Diyah Puspitarini menjelaskan bahwa banyak tema positif yang dapat diangkat, seperti cinta tanah air, perdamaian, dan kebudayaan. "Dengan mengangkat tema yang bersifat promotif seperti perdamaian dan kebudayaan jauh lebih diutamakan," ujarnya. Hal ini menunjukkan pentingnya pergeseran fokus dari tema-tema yang berpotensi menimbulkan kekerasan ke tema-tema yang lebih konstruktif dan mendidik.
Sekolah perlu memastikan bahwa setiap adegan dalam pentas seni dirancang dengan aman dan tidak membahayakan peserta. Penggunaan properti yang berpotensi membahayakan, seperti gunting asli dalam kasus ini, harus dihindari. Penggunaan properti yang aman dan representatif perlu menjadi prioritas utama dalam perencanaan dan pelaksanaan pentas seni.
Proses seleksi yang ketat juga perlu melibatkan guru, orang tua, dan bahkan pihak eksternal yang ahli dalam bidang kesenian dan keamanan. Kerjasama yang baik antara berbagai pihak akan memastikan bahwa pentas seni dapat berjalan dengan lancar dan aman tanpa mengorbankan keselamatan siswa.
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran
Selain seleksi tema dan adegan, edukasi dan peningkatan kesadaran juga menjadi kunci penting dalam mencegah kekerasan dalam pentas seni. Sekolah perlu memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya keselamatan dan keamanan dalam berkesenian. Siswa juga perlu diajarkan untuk mengenali potensi bahaya dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Pentingnya komunikasi terbuka antara siswa, guru, dan orang tua juga perlu diperhatikan. Siswa harus merasa nyaman untuk menyampaikan kekhawatiran atau masalah yang mereka hadapi selama proses persiapan dan pelaksanaan pentas seni. Komunikasi yang efektif akan membantu mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan.
Tragedi di Padalarang harus menjadi pelajaran berharga bagi seluruh sekolah di Indonesia. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, sekolah dapat memastikan bahwa pentas seni tetap menjadi wadah kreativitas dan ekspresi siswa tanpa mengorbankan keselamatan mereka. Prioritas utama adalah keselamatan dan kesejahteraan siswa.
Sekolah juga perlu mempertimbangkan untuk melibatkan ahli keamanan dan kesehatan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pentas seni untuk memastikan semua aspek keamanan terpenuhi. Hal ini akan memberikan jaminan tambahan bahwa kegiatan tersebut berjalan dengan aman dan terkendali.
Kesimpulan
Kejadian di Padalarang menggarisbawahi perlunya peningkatan pengawasan dan seleksi yang lebih ketat dalam penyelenggaraan pentas seni di sekolah. Dengan mengutamakan tema-tema positif, menggunakan properti yang aman, dan membangun komunikasi yang efektif, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka tanpa risiko kekerasan.