KRI Bung Hatta-370: Kapal Korvet Buatan Dalam Negeri Perkuat Armada TNI AL
KRI Bung Hatta-370, kapal korvet buatan dalam negeri, resmi diluncurkan dan memperkuat armada TNI AL, meningkatkan kemampuan pertahanan laut Indonesia.

Batam, 27 Februari 2024 - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, secara resmi meluncurkan KRI Bung Hatta-370 di Batam, Kepulauan Riau. Kapal korvet buatan dalam negeri ini menambah kekuatan armada TNI Angkatan Laut dan siap menjaga kedaulatan maritim Indonesia. Peluncuran ini menandai tonggak penting dalam pengembangan industri pertahanan dalam negeri dan kemampuan TNI AL dalam menjaga keamanan laut.
Laksamana Ali menekankan komitmen TNI AL untuk meningkatkan kemampuan industri dalam negeri. "Dengan dibangunnya kapal ini di galangan dalam negeri, selain menunjukkan komitmen kami untuk selalu berupaya meningkatkan kemampuan industri dalam negeri, juga membuktikan bahwa anak bangsa memiliki kemampuan dan potensi untuk memproduksi sendiri peralatan tempur TNI AL," tegasnya dalam sambutan peresmian. KRI Bung Hatta-370 dibangun oleh PT Karimun Anugrah Sejati (KAS) di Batam, melanjutkan kesuksesan pembangunan KRI Bung Karno-369 sebelumnya.
Peluncuran KRI Bung Hatta-370 memiliki makna strategis bagi kekuatan pertahanan Indonesia. Kapal korvet ini, sebagai bagian dari striking force TNI AL, akan memperkuat kemampuan pertahanan laut, khususnya dalam mengamankan choke point atau jalur laut strategis. Pemberian nama Bung Hatta, selain menghormati salah satu Proklamator Kemerdekaan Indonesia, juga merepresentasikan visi kemaritiman yang kuat dan semangat pengabdian kepada negara.
Spesifikasi dan Kemampuan KRI Bung Hatta-370
KRI Bung Hatta-370 memiliki panjang 80,30 meter dan lebar 12,60 meter. Proses pembangunannya memakan waktu 20 bulan. Kapal ini dipersenjatai dengan satu unit meriam 57 milimeter (dapat ditingkatkan hingga 76 milimeter) dan dua unit meriam 20 milimeter. Kemampuannya semakin lengkap dengan sistem persenjataan canggih, termasuk surface to air missile, surface to surface missile, dan sistem torpedo untuk peperangan antipermukaan, udara, dan bawah air.
Selain kemampuan tempur, KRI Bung Hatta-370 juga dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronika, seperti radar electronic counter measures (R-ECM) dan radar-electronic support measures (R-ESM), mendukung kemampuan peperangan elektronika. Kapal ini memiliki ketahanan lima hari, kapasitas 82 personel, kecepatan ekonomis 14 knots, kecepatan jelajah 18 knots, dan kecepatan maksimum 25 knots. Kemampuannya beroperasi di berbagai medan dan cuaca menjadikannya aset berharga bagi TNI AL.
KRI Bung Hatta-370 juga mampu melaksanakan misi pencarian dan pertolongan (SAR) berkat dua unit Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB). Kapal ini dirancang untuk berbagai misi operasi laut, termasuk infiltrasi dan eksfiltrasi.
Penguatan Armada dan Komitmen Penggunaan Produk Dalam Negeri
Asisten Logistik KSAL, Laksamana Muda TNI Eko Sunarjanto, menjelaskan bahwa KRI Bung Hatta-370 akan memperkuat kekuatan tempur TNI AL, khususnya di Koarmada II. "Kapal ini dilengkapi dengan kemampuan menangkis serangan udara dan mampu melaju dengan kecepatan 25 knots," ujarnya. Kecepatan tinggi ini memastikan kehadiran kapal di medan operasi dengan cepat.
TNI AL berkomitmen untuk terus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Kehadiran KRI Bung Hatta-370 sangat dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan di wilayah kerja Koarmada II dan mengatasi kejahatan di laut. Kapal ini merupakan bukti nyata kemampuan industri pertahanan dalam negeri dan komitmen TNI AL dalam menjaga keamanan maritim Indonesia.
Dengan kemampuannya yang mumpuni dan teknologi canggih yang terpasang, KRI Bung Hatta-370 siap menjalankan berbagai misi, mulai dari operasi tempur hingga misi kemanusiaan seperti SAR. Kapal ini menjadi simbol kebanggaan Indonesia dan bukti nyata kemajuan teknologi pertahanan dalam negeri.