Larangan Study Tour Jabar Pengaruhi Kunjungan TMII: Ratusan Pembatalan Terjadi
Kebijakan Pemprov Jawa Barat yang melarang study tour berdampak pada penurunan jumlah pengunjung TMII, terutama dari Jawa Barat, dengan ratusan pembatalan kunjungan.

Jakarta, 12 Maret 2024 (ANTARA) - Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang melarang pelaksanaan karyawisata atau 'study tour' oleh sekolah-sekolah di wilayahnya berdampak signifikan terhadap jumlah pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Komersial TMII, Ratri Paramita, dalam konfirmasi pers pada Rabu lalu.
Ratri mengungkapkan bahwa TMII telah menerima sejumlah pembatalan kunjungan dari berbagai sekolah di Jawa Barat yang sebelumnya telah memesan tiket. Pemprov Jawa Barat memberlakukan kebijakan ini untuk berbagai pertimbangan yang belum dijelaskan secara rinci dalam berita ini. Dampaknya terasa cukup besar, terutama pada segmen pengunjung edukasi.
"Tahun ini ada (pembatalan), jadi kami sudah ada terbooking dari beberapa di Jawa Barat untuk pesantren kilat kami juga sudah dibatalkan juga. Saya tidak bisa bilang jumlahnya (pembatalan), tapi ya cukup terdampak buat kami yang di grup edukasi. Sekitar ratusan," jelas Ratri, menggambarkan besarnya penurunan jumlah pengunjung akibat kebijakan tersebut.
Dampak Larangan Study Tour terhadap TMII
Meskipun demikian, TMII menyatakan akan tetap mematuhi aturan yang ditetapkan oleh Pemprov Jawa Barat. Ratri mengakui bahwa mayoritas pengunjung TMII, terutama untuk kegiatan 'study tour', berasal dari wilayah Jawa Barat, termasuk dari daerah seperti Depok, Bekasi, dan Bandung.
"Karena memang kalau grup sekolah kami banyak yang dari Depok, Bekasi, bahkan dari Bandung juga banyak. Tapi ya sudah kita mengikuti aturan yang ada. Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan kereta api cepat 'Whoosh' untuk mengakomodir wisatawan asal Jawa Barat," tambah Ratri, menjelaskan upaya adaptasi TMII terhadap situasi ini. Kerja sama dengan kereta api cepat diharapkan dapat mengimbangi penurunan jumlah pengunjung dari Jawa Barat.
Ratri juga menyayangkan kebijakan Pemprov Jawa Barat tersebut, mengingat dampaknya terhadap pendapatan TMII. Namun, pihak TMII tetap berkomitmen untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan mencari solusi alternatif untuk menarik pengunjung.
Target Pengunjung TMII dan Persiapan Ramadhan-Lebaran
Terlepas dari tantangan tersebut, TMII tetap optimis dalam mencapai target pengunjung sebanyak 500 ribu selama periode Ramadhan hingga Lebaran 2025. Optimisme ini didasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, di mana TMII selalu ramai dikunjungi selama periode tersebut.
Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, TMII telah menyiapkan berbagai festival dan acara menarik untuk menyambut Ramadhan dan Lebaran. Hal ini diharapkan dapat menarik minat pengunjung dari berbagai daerah, termasuk di luar Jawa Barat, untuk mengganti jumlah pengunjung yang berkurang akibat larangan study tour.
Sikap Pemerintah Jawa Barat
Sebelumnya, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat telah mengeluarkan surat edaran yang berisi larangan pelaksanaan karyawisata atau 'study tour' bagi sekolah-sekolah di wilayah tersebut, termasuk di Cianjur. Kepala KCD Pendidikan Wilayah VI Jabar, Nonong Winarni, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan tersebut.
"Kami mendukung larangan tersebut, bahkan surat edaran sudah dikirim ke sekolah di wilayah IV agar dipatuhi dan sekolah diminta melakukan penyesuaian atas kebijakan Gubernur Jabar," tegas Nonong, menekankan komitmen pemerintah daerah dalam menegakkan kebijakan tersebut.
Kebijakan ini telah diperkuat oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah sebelumnya Disdik Jabar telah mengeluarkan surat edaran serupa. Dengan demikian, larangan study tour di Jawa Barat merupakan kebijakan yang terkoordinasi dan konsisten.
Meskipun kebijakan ini berdampak pada kunjungan ke TMII, pihak TMII tetap berupaya untuk beradaptasi dan mencari strategi baru untuk menarik pengunjung. Semoga upaya-upaya tersebut dapat membuahkan hasil dan TMII tetap dapat mempertahankan jumlah pengunjungnya.