Listrik Masuk Sawah: Pemkab Sidrap dan PLN Pacu Produktivitas Pertanian
Pemkab Sidrap berkolaborasi dengan PLN untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui program 'listrik masuk sawah', menargetkan peningkatan hasil panen dan efisiensi biaya operasional.

Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, dalam upaya mendukung swasembada pangan nasional, telah menjalin kerjasama strategis dengan PT PLN UID Sulselrabar. Kerjasama ini diwujudkan dalam program inovatif 'listrik masuk sawah', yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut. Program ini diluncurkan sebagai bagian dari komitmen Pemkab Sidrap untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dan berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia. Inisiatif ini diresmikan dengan penyalaan pompanisasi sawah untuk Kelompok Tani Kacoddae 1 dan penyerahan Renewable Energy Certificate (REC) kepada Kelompok Suyuti.
Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, menjelaskan bahwa program listrik masuk sawah merupakan langkah nyata dalam meningkatkan produktivitas petani. "Target Indonesia akan swasembada pangan harus didukung oleh seluruh daerah, dan kami di Sidrap dengan program ini berupaya meningkatkan produktivitas para petani," ujarnya. Beliau menekankan pentingnya kemandirian program ini agar proses pengelolaannya lebih efisien dan cepat. Selain itu, program ini juga mencakup pemasangan lampu penerangan jalan di akses masuk sawah untuk mendukung aktivitas petani di malam hari.
Program ini menargetkan peningkatan hasil panen yang signifikan. Dengan penggunaan pompa celup berukuran 3,5, satu unit pompa mampu mengairi hingga tujuh hektare sawah. "Harapannya, produksi padi yang sebelumnya 5,5 ton per hektare bisa meningkat menjadi tujuh ton per hektare," tutur Bupati Alrif. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa program ini juga akan menekan biaya operasional. Biaya operasional yang semula mencapai Rp2,9 juta per hektare dengan menggunakan solar dan LPG, kini dapat ditekan hingga Rp1,8 juta per hektare.
Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya
Program listrik masuk sawah di Sidrap tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil panen, tetapi juga pada efisiensi biaya operasional petani. Penggunaan energi listrik terbukti lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil seperti solar dan LPG. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendorong penggunaan energi terbarukan.
Dengan tersedianya listrik di areal persawahan, petani dapat mengoptimalkan penggunaan pompa air untuk irigasi. Sistem irigasi yang lebih efisien akan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Pemkab Sidrap juga berencana untuk mengoptimalkan lahan tadah hujan melalui program ini. Dengan tersedianya listrik, petani dapat lebih mudah mengelola lahan tadah hujan dan meningkatkan produktivitasnya. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan produksi pangan secara keseluruhan di Kabupaten Sidrap.
Dukungan PLN dan Pemerintah Daerah
Kepala HSSE PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah daerah atas dukungannya dalam pengembangan sektor pertanian. "Pompanisasi Kacoddae I merupakan bagian dari program elektrifikasi pertanian prioritas Kementerian Pertanian. PLN hadir untuk menyediakan energi yang andal dan efisien guna meningkatkan produktivitas serta menekan biaya operasional petani," ucapnya. Kerjasama antara Pemkab Sidrap dan PLN ini merupakan contoh sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan BUMN dalam mendukung pembangunan sektor pertanian.
Program ini melibatkan 32 unit pompa listrik yang tersebar di seluruh Sidrap untuk tahun 2024. Dengan demikian, petani di Sidrap siap memasuki musim tanam ketiga setelah sukses melalui musim tanam pertama dan kedua. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan energi listrik.
Peluncuran program ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah; Dandim 1420 Letkol Awaloeddin; Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong; Kadis Pertanian Ibrahim; Camat Baranti Bustaman; serta unsur forkopimda dan tamu undangan lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini dan komitmen bersama untuk memajukan sektor pertanian di Sidrap.
Program listrik masuk sawah di Sidrap diharapkan dapat menjadi model pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan efisien. Dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya, program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi petani dan perekonomian daerah.