Longsor Samarinda: Dua Tewas, Dua Selamat, Dua Masih Dicari
Bencana tanah longsor di Samarinda, Kalimantan Timur, telah menelan dua korban jiwa, sementara dua lainnya selamat dan dua lagi masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Bencana tanah longsor yang terjadi di Jalan Gunung Lingai, Gang Bina Baru, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Senin pagi, 12 Mei 2023, telah mengakibatkan enam orang tertimbun material longsor. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.00 WITA, dan laporan diterima tim SAR sekitar pukul 08.00 WITA. Namun, akses menuju lokasi sempat terhambat banjir, sehingga proses evakuasi baru dapat dimulai setelah muka air surut.
Tim SAR gabungan, terdiri dari Pos SAR Samarinda dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, langsung bergerak menuju lokasi bencana. Mereka dibantu oleh dua unit ekskavator dan drone thermal untuk mempercepat proses pencarian dan penyelamatan korban. Operasi pencarian yang dimulai pukul 11.00 WITA ini berhasil menemukan empat korban hingga pukul 16.50 WITA.
Dari enam orang yang tertimbun, dua orang ditemukan selamat, yaitu Tajudin (45) dan Sarul (22). Sayangnya, dua orang lainnya, Hamdana (43) dan Nasrul (25), ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Abd Wahab Syahranie. Pencarian terhadap dua korban lainnya, Nurul Syakira (17) dan Syafitri (14), masih terus dilakukan.
Pencarian Korban Longsor Samarinda
Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menjelaskan kronologi penemuan korban. "Korban pertama ditemukan pada pukul 15.20 WITA atas nama Hamdana, kemudian disusul penemuan korban kedua yakni Nasrul pada pukul 16.50 WITA. Keduanya langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Abd Wahab Syahranie," ujar Mardi dalam keterangannya Senin malam. Operasi pencarian sempat dihentikan sementara pada pukul 18.20 WITA karena kondisi tanah yang labil dan cuaca buruk yang masih diguyur hujan.
Tim SAR mengerahkan berbagai peralatan untuk mendukung operasi pencarian, termasuk mobil rescue, alat ekstrikasi, ekskavator milik Dinas PUPR, drone thermal, serta alat komunikasi dan medis. Kondisi cuaca yang buruk menjadi tantangan utama dalam proses pencarian. Pencarian akan dilanjutkan pada Selasa, 13 Mei 2023, pukul 08.00 WITA.
Mardi juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut. "Kami bersama pihak terkait mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat curah hujan masih tinggi di wilayah tersebut," katanya.
Kondisi Lokasi dan Hambatan Pencarian
Akses menuju lokasi longsor sempat terhambat karena banjir di sejumlah titik. Tim SAR harus menunggu hingga muka air menurun sebelum dapat menuju lokasi kejadian. Kondisi tanah yang labil dan hujan deras juga menjadi kendala utama dalam proses evakuasi dan pencarian korban. Penggunaan alat berat seperti ekskavator dan teknologi seperti drone thermal sangat membantu dalam upaya pencarian korban yang tertimbun material longsor.
Proses pencarian melibatkan berbagai pihak, termasuk Pos SAR Samarinda, BPBD Kota Samarinda, dan Dinas PUPR. Kerja sama antar instansi dan penggunaan peralatan yang memadai menjadi kunci keberhasilan dalam menemukan korban, baik yang selamat maupun yang meninggal dunia. Semoga pencarian terhadap dua korban yang masih hilang dapat segera membuahkan hasil.
Meskipun dua korban telah ditemukan meninggal dunia, upaya pencarian terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan. Kondisi cuaca dan medan yang sulit tetap menjadi tantangan bagi tim SAR. Doa dan dukungan dari masyarakat sangat berarti bagi tim SAR yang sedang berjuang dalam operasi pencarian ini.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan. Langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk dari bencana alam.