Tim SAR Gabungan Sukses Evakuasi Empat Korban Longsor Samarinda
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban longsor di Samarinda yang menimbun empat rumah di kawasan Belimau, Kelurahan Lempake, termasuk dua korban terakhir yang ditemukan meninggal dunia.

Tim SAR gabungan, termasuk dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), telah berhasil menyelesaikan operasi evakuasi empat korban longsor di kawasan Belimau, Kelurahan Lempake, Samarinda. Kejadian ini terjadi setelah hujan lebat mengakibatkan tanah longsor yang menimbun empat rumah. Operasi pencarian dan evakuasi yang dilakukan selama dua hari ini akhirnya berhasil menemukan seluruh korban.
Dua korban terakhir, Nurul Sakira (17) dan Fitri (14), ditemukan meninggal dunia pada Selasa, 13 Mei 2023. Keduanya ditemukan dalam satu kamar, menambah jumlah korban meninggal menjadi empat orang. Sebelumnya, pada Senin, 12 Mei 2023, tim telah menemukan dua korban lainnya, yaitu Hamdana (50) dan Nasrul (24), juga dalam keadaan meninggal dunia. Seluruh korban telah dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Kepala Pelaksana BPBD Samarinda, Suwarso, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tim dan relawan yang telah berpartisipasi dalam operasi pencarian ini. "Terima kasih atas kerja sama seluruh tim dan relawan yang terlibat dalam operasi pencarian," ungkapnya. Proses evakuasi yang penuh tantangan ini menuntut kerja keras dan koordinasi yang solid dari seluruh pihak yang terlibat.
Medan Berat dan Tanah Labil Persulit Evakuasi
Proses evakuasi korban longsor di Samarinda diakui cukup sulit. Medan yang berat dan kondisi tanah yang masih labil setelah hujan lebat menjadi tantangan utama bagi tim SAR. Sebagian besar evakuasi dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan sekop, membutuhkan kehati-hatian ekstra untuk menghindari potensi bahaya susulan. Alat berat sempat ditarik sementara untuk alasan keamanan, namun kembali disiagakan di lokasi pada Selasa pagi.
Koordinator Tim SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menjelaskan strategi khusus yang diterapkan. Alat berat (ekskavator) bertonase rendah diturunkan terlebih dahulu untuk membuka akses dan memadatkan tanah sebelum alat berat yang lebih besar diterjunkan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko dan memastikan keamanan tim SAR selama proses evakuasi.
Pencarian awal difokuskan di bagian belakang rumah, tempat Hamdana ditemukan. Kemudian, pencarian dilanjutkan ke bagian depan rumah, di mana Nasrul ditemukan. "Pencarian korban ketiga dan keempat sempat terkendala oleh minimnya penerangan pada malam hari," ucap Mardi. Kendala ini menunjukkan betapa kompleksnya operasi pencarian dan evakuasi dalam kondisi darurat.
Dengan ditemukannya seluruh korban, operasi pencarian dan evakuasi dinyatakan selesai. Proses ini menandai berakhirnya upaya penyelamatan dan pemulihan pasca longsor di Samarinda. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dalam menghadapi bencana alam.
Kronologi Penemuan Korban
- Senin, 12 Mei 2023: Penemuan dua korban pertama, Hamdana (50) dan Nasrul (24).
- Selasa, 13 Mei 2023: Penemuan dua korban terakhir, Nurul Sakira (17) dan Fitri (14).
Proses evakuasi yang berhasil ini menjadi bukti nyata dari kerja sama dan dedikasi tim SAR gabungan dalam menghadapi bencana alam. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam di lingkungan sekitar.