Longsor Sampah TPA Sarimukti: Pemprov Jabar Pastikan Kondisi Aman dan Siapkan Langkah Mitigasi
Gunungan sampah di TPA Sarimukti longsor, namun Pemprov Jabar memastikan kondisi aman dan telah mengambil langkah mitigasi untuk mencegah kejadian serupa, termasuk pembangunan Zona 5 dan penghijauan.

Bandung Barat, 9 Maret 2024 - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, membenarkan terjadinya longsor gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, pada Sabtu, 8 Maret 2024, pukul 11.58 WIB. Longsoran sampah yang mencapai lebar 20 meter dan tinggi 10 meter di Zona 3 tersebut dipicu hujan berkepanjangan selama sepekan. Air yang meresap menyebabkan tumpukan sampah bagian atas menjadi terlalu berat dan akhirnya runtuh. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang pengelolaan sampah di Jawa Barat dan langkah-langkah antisipasi yang perlu dilakukan.
Meskipun terjadi longsor, Herman Suryatman memastikan bahwa kondisi TPA Sarimukti secara keseluruhan aman. Pemprov Jabar telah mengambil langkah-langkah darurat untuk mengatasi masalah tersebut dan memastikan pelayanan sampah tidak terganggu. "Antara lain, kita sudah buat jalan alternatif menuju Zona 3 dan Depo BBM," ujarnya. Langkah-langkah tersebut menunjukkan respon cepat pemerintah dalam menangani situasi darurat ini.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan. Longsornya gunungan sampah bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pekerja dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi dan pencegahan menjadi sangat krusial untuk diimplementasikan.
Langkah Mitigasi dan Pencegahan Longsor Susulan
Sebagai upaya mitigasi, Pemprov Jabar telah melakukan beberapa langkah penting. Selain membuat jalan alternatif, mereka juga menertibkan para pemulung untuk menghindari bahaya dan memindahkan alat berat ke tempat yang aman. "Jadi sekali lagi TPA Sarimukti dalam kondisi aman," tegas Herman Suryatman. Pernyataan ini bertujuan untuk menenangkan masyarakat dan memastikan bahwa situasi terkendali.
Untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, Pemprov Jabar berencana memasang kawat bronjong untuk menahan tumpukan sampah. Anggaran sebesar Rp200 juta telah disiapkan untuk mengamankan Zona 3 agar tidak berdampak pada Zona 4. Proses pengadaan akan dilakukan secara akuntabel dan transparan. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemprov Jabar dalam meningkatkan keamanan dan pengelolaan TPA Sarimukti.
Selain itu, program penghijauan juga akan dilakukan. Tahap pertama akan ditanam 2.000 pohon di lereng-lereng TPA untuk menyerap air dan mencegah longsor. "Mudah-mudahan ke depan kalaupun ini tempat pembuangan regional, tapi kondisinya hijau," harap Herman Suryatman. Penghijauan ini merupakan solusi jangka panjang untuk meningkatkan kestabilan tanah dan mengurangi risiko longsor.
Kapasitas TPA Sarimukti dan Zona 5
TPA Sarimukti saat ini memiliki empat zona. Zona 1 telah penuh, Zona 2 terisi 90 persen, Zona 3 terisi 80 persen, dan Zona 4 juga penuh. Untuk mengatasi masalah kapasitas, Pemprov Jabar tengah menyelesaikan pembangunan Zona 5 seluas 6,3 hektare. "Sekarang pekerjaan utamanya sudah selesai, tinggal pemasangan membran, mudah-mudahan bulan Mei sudah bisa selesai," kata Herman Suryatman.
Dengan beroperasinya Zona 5 dan sisa kapasitas di Zona 2 dan 3, masa pakai TPA Sarimukti diharapkan dapat diperpanjang hingga Juni 2028. Hal ini memberikan waktu hingga Tempat Pengelolaan Sampah Regional (TPSR) Legoknangka rampung. "Jadi kurang lebih 3,5 tahun, dan mudah-mudahan awal tahun 2028 TPSR Legoknangka sudah bisa beroperasi," tambahnya. Pembangunan Zona 5 menjadi solusi jangka menengah untuk mengatasi masalah kapasitas sampah.
Sebelumnya, TPA Sarimukti diprediksi akan penuh pada Maret 2025. Oleh karena itu, Pemprov Jabar telah memberlakukan kebijakan pengetatan pengiriman sampah dari empat daerah pengguna, yaitu Kota Bandung, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi. Kebijakan ini meliputi pelarangan sampah anorganik, pengurangan ritase truk sampah, dan program zero food waste.
Longsornya gunungan sampah di TPA Sarimukti menjadi pengingat pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan. Pemprov Jabar telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Namun, dibutuhkan kolaborasi dan kesadaran dari seluruh pihak untuk memastikan keberhasilan upaya tersebut.