Lonjakan Kasus PMK di Jabar: 53 Ternak Mati, Vaksinasi Digencarkan
Penjabat Gubernur Jabar mengakui peningkatan kasus PMK di 14 kabupaten/kota, menyebabkan 53 ternak mati dan satu pasar ditutup sementara; vaksinasi segera digencarkan.
Jawa Barat tengah menghadapi peningkatan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang cukup signifikan. Penjabat Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin, Senin (13/1), menyatakan lonjakan kasus terjadi di 14 kabupaten/kota, mengakibatkan kematian 53 ternak dan penutupan sementara Pasar Manonjaya di Tasikmalaya untuk mencegah penyebaran lebih luas.
Penyebab dan Dampak Peningkatan Kasus PMK
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar, Siti Rohani, menjelaskan bahwa total 1.420 ternak terjangkit PMK. Kasus PMK pertama kali terdeteksi di Kabupaten Bandung pada Desember 2024, diduga berasal dari ternak impor dari Jawa Timur. Hal ini menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan hewan yang masuk ke Jabar.
Penutupan Pasar Manonjaya dilakukan dari 14 hingga 27 Januari 2025 untuk proses disinfeksi. DKPP Jabar telah mengeluarkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit hewan menular. Pemerintah daerah menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan hewan, terutama yang berasal dari luar Jawa Barat, sebelum masuk ke wilayah setempat.
Upaya Pemerintah dalam Penanggulangan PMK
Sebagai respons cepat, pemerintah Jabar akan memulai vaksinasi PMK pada hari Selasa (14/1). Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah perluasan wabah dan melindungi populasi ternak yang lebih besar. Dana sebesar Rp1,5 miliar dialokasikan untuk 52 ribu dosis vaksin, cukup untuk 26 ribu ternak karena dibutuhkan dua kali vaksinasi per ternak. Vaksin akan didistribusikan langsung kepada peternak.
Asosiasi peternak, koperasi, dan perusahaan peternakan diwajibkan untuk menyediakan vaksin secara mandiri. Meskipun demikian, terdapat potensi kekurangan vaksin karena keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, DKPP Jabar telah mengajukan penambahan dosis vaksin kepada Kementerian Pertanian. Idealnya, Jabar membutuhkan lebih dari 1 juta dosis vaksin mengingat populasi ternak yang melebihi 500 ribu ekor.
Keamanan Konsumsi Daging Ternak Terjangkit PMK
Siti Rohani memastikan bahwa daging ternak yang terjangkit PMK aman dikonsumsi, asalkan dimasak dengan benar. Pemerintah terus berupaya untuk mengendalikan penyebaran PMK dan melindungi kesehatan masyarakat.
Kesimpulan
Peningkatan kasus PMK di Jabar menjadi perhatian serius pemerintah. Vaksinasi massal segera dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian wabah. Pemerintah juga menekankan pentingnya kerjasama semua pihak, termasuk asosiasi, koperasi, dan perusahaan peternakan, dalam mengatasi masalah ini. Meskipun ada tantangan dalam ketersediaan vaksin, upaya maksimal terus dilakukan untuk melindungi populasi ternak dan memastikan keamanan pangan masyarakat.