Mahasiswa FTUI Raih Dua Juara di Kompetisi Internasional dengan Inovasi Lengkongliu
Tim mahasiswa FTUI menciptakan Lengkongliu, instalasi bambu modular yang memadukan tradisi Bali dan Tiongkok, dan meraih juara 1 dan 2 dalam kompetisi konstruksi internasional di Guangzhou.
![Mahasiswa FTUI Raih Dua Juara di Kompetisi Internasional dengan Inovasi Lengkongliu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000053.980-mahasiswa-ftui-raih-dua-juara-di-kompetisi-internasional-dengan-inovasi-lengkongliu-1.jpg)
Tujuh mahasiswa berbakat dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Mereka menciptakan Lengkongliu, sebuah instalasi bambu modular yang unik dan inovatif, dan meraih prestasi membanggakan dalam kompetisi konstruksi bergengsi di Tiongkok. Karya mereka memadukan unsur budaya Bali dan Tiongkok, menjadikannya sebuah perpaduan menarik yang memikat juri.
Inovasi Lengkongliu: Perpaduan Budaya dan Teknologi
Lengkongliu bukanlah sekadar instalasi bambu biasa. Instalasi ini dirancang sebagai karya performa yang responsif terhadap lingkungan sekitarnya. Menggunakan bambu dan rotan dengan teknik sambungan tradisional, Lengkongliu juga memanfaatkan kain, beton, dan baja untuk memperkuat struktur dan estetika. Yang unik, layar Lengkongliu berfungsi sebagai penangkap angin (wind catcher), memanfaatkan kekuatan alam untuk menggerakkan instalasi tersebut. Desain modularnya memungkinkan instalasi ini mudah dirakit dan diadaptasi untuk berbagai lokasi.
Keunggulan Lengkongliu terletak pada tiga aspek utama: desain berbasis performa yang memanfaatkan potensi lingkungan, konsep yang berakar pada tradisi lokal Bali dan Tiongkok, serta sistem modular yang efisien dan fleksibel. Kombinasi ini menjadikan Lengkongliu sebuah karya yang inovatif dan berkelanjutan.
Team U: Di Balik Kesuksesan Lengkongliu
Di balik kesuksesan Lengkongliu adalah Team U, sebuah tim yang terdiri dari tujuh mahasiswa FTUI yang luar biasa. Empat mahasiswa berasal dari Jurusan Arsitektur, yaitu Vine Novia Pakpahan, Jasmine Arindita Khalis A, Syahlaisa Afra Amani, dan Luqman Kamaludin. Tiga lainnya berasal dari Jurusan Arsitektur Interior, yaitu Muhammad Izzudin Alqassam, Cecilia Grace Simamora, dan Laura Mellisa. Dedikasi dan kerja keras mereka membuahkan hasil yang gemilang.
Prestasi Membanggakan di Kompetisi Internasional
Partisipasi Team U dalam "2024 Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area, Association of Southeast Asian Nations International Colleges and Universities Construction Competition" menghasilkan prestasi yang membanggakan. Kompetisi yang telah berlangsung selama 23 tahun ini merupakan ajang konstruksi terbesar di Tiongkok. Team U berhasil meraih Juara 1 untuk Indonesia Division dan Juara 2 di tingkat internasional. Prestasi ini menunjukkan kualitas dan inovasi Lengkongliu yang diakui di tingkat global.
Kompetisi ini menantang para mahasiswa arsitektur untuk merancang dan membangun paviliun seni inovatif berskala 1:1 menggunakan bambu sebagai bahan utama. Tahap pertama kompetisi diadakan di enam negara, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, dan Guangzhou, Tiongkok. Pengumuman pemenang regional Indonesia dilakukan di Universitas Warmadewa, Bali, pada 26 Oktober 2024, sementara pengumuman internasional pada 16 Desember 2024.
Dukungan dan Pengalaman dari FTUI
Keberhasilan Team U tidak terlepas dari dukungan dan pengalaman yang didapatkan selama menempuh pendidikan di FTUI. Prof. Ir. Antony Sihombing, Guru Besar Departemen Arsitektur FTUI, menjelaskan bahwa mahasiswa Arsitektur FTUI telah terlatih dalam perencanaan dan perancangan. Mereka telah mengikuti Studio Perancangan Arsitektur 5, studio terakhir dalam kurikulum, yang memberikan mereka pengalaman yang berharga dalam mewujudkan ide-ide inovatif mereka. "Selama kuliah tujuh semester, mahasiswa belajar metode perancangan, sehingga saat membuat inovasi Lengkongliu, mereka lebih mudah tune in dan cepat membuat konsep yang sesuai. Rancangan mereka kontekstual antara material bambu dan unsur angin, kemudian dibangun dengan skala 1:1 di China," kata Prof. Antony.
Harapan untuk Masa Depan
Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, menyatakan bahwa inovasi Lengkongliu dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk mengeksplorasi desain arsitektur yang berkelanjutan dan berbasis budaya. Lengkongliu sendiri akan dipamerkan di Guangzhou sebagai bagian dari pameran internasional, diharapkan dapat menjadi contoh penerapan arsitektur adaptif dan inspiratif bagi dunia.
Kisah sukses Team U dan Lengkongliu membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional. Semoga prestasi ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus berkarya dan mengharumkan nama Indonesia di dunia.