Makan Bergizi Gratis: Menuju Generasi Emas Lewat Mindful Eating
Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia tidak hanya sekadar memberi makan, tetapi juga menjadi peluang emas untuk mengajarkan mindful eating sejak dini demi mencetak generasi sehat dan cerdas.
Hari Gizi Nasional pada 25 Januari menjadi momentum penting untuk membahas program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah. Program ini bukan hanya soal perut kenyang, tetapi juga kesempatan emas untuk mengajarkan anak-anak, bahkan ibu hamil dan balita, tentang mindful eating atau makan secara sadar.
MBG yang dijadwalkan saat makan siang di sekolah dapat memberikan edukasi pentingnya makan teratur. Hal ini krusial untuk mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, penyakit jantung, dan kanker yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia (data Kemenkes 2024).
Mindful Eating di Era Digital
Di era digital, makan seringkali dilakukan sambil berinteraksi dengan gawai. Data BPS 2023 menunjukkan tingginya akses internet di berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak usia SD yang bahkan lebih tinggi daripada SMP dan SMA. Oleh karena itu, pentingnya edukasi mindful eating melalui MBG, agar anak-anak lebih fokus menikmati makanan dan memahami gizi.
MBG tak hanya memberi makan, tetapi juga kesempatan bagi siswa untuk berbagi pengalaman makan, memberikan informasi penting bagi guru untuk pendataan dan pembelajaran gizi. Menurut dr. Raissa Edwina Djuanda, Sp.GK dari RS Pondok Indah, mindful eating meningkatkan kesadaran akan makanan yang dikonsumsi, merasakan tekstur, aroma, dan rasa, serta mengunyah lebih lama untuk penyerapan nutrisi lebih baik. Kita juga lebih mudah merasakan rasa kenyang, sehingga mengontrol porsi makan.
MBG untuk Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita
MBG yang menjangkau ibu hamil, ibu menyusui, dan balita juga sangat penting. Penelitian Pearson et al. (2018) menunjukkan balita yang makan sambil menonton gawai cenderung mengonsumsi lebih sedikit buah dan sayur, serta lebih banyak makanan tidak sehat. Penelitian Jusiene et al. (2019) juga menjelaskan dampak negatif kebiasaan makan sambil menggunakan gawai pada anak usia di bawah 5 tahun, mulai dari keterlambatan bicara hingga penurunan kemampuan akademik. Orang tua perlu menjadi contoh dan melibatkan anak dalam persiapan makanan untuk menanamkan mindful eating.
Target Indonesia Emas 2045
Program MBG yang diluncurkan Januari 2025, kini menjangkau 650.000 anak di 31 provinsi. Presiden menargetkan seluruh anak Indonesia mendapatkan MBG pada akhir 2025, dengan penambahan anggaran Rp100 triliun untuk mempercepat target 82,9 juta penerima manfaat (dari Kepala BGN, Dadan Hindayana). Presiden Prabowo Subianto optimis program ini akan meningkatkan kemampuan akademis anak Indonesia.
Meskipun terdapat kontroversi, pemerintah terus melakukan evaluasi dan perbaikan. Substansi MBG harus menekankan kualitas dan pembelajaran mindful eating, sejalan dengan pepatah 'Kamu adalah apa yang kamu makan'. Dengan demikian, MBG dapat berkontribusi nyata dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045.