Program MBG: Edukasi Gizi untuk Anak, Agen Perubahan di Keluarga
Badan Gizi Nasional (BGN) memanfaatkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mengedukasi anak agar menjadi agen perubahan dalam keluarga, mendorong konsumsi makanan bergizi seimbang.
Jakarta, 21 Januari 2024 – Badan Gizi Nasional (BGN) berupaya menjadikan anak sebagai promotor gizi seimbang di keluarganya lewat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Edukasi gizi dalam program ini diharapkan mampu mengubah kebiasaan makan keluarga, menuju pola makan lebih sehat.
Staf Ahli BGN, Ikeu Tanziha, menjelaskan bahwa MBG merupakan bagian penting dari kampanye Kemenkes dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-65. Program ini fokus pada promosi kesadaran memilih makanan bergizi. Menu yang diberikan disesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan Kemenkes, bervariasi untuk kelompok usia berbeda, mulai dari balita hingga remaja SMA, bahkan ibu hamil.
Ibu Tanziha menambahkan, guru berperan penting dalam menjelaskan kandungan gizi setiap menu MBG. Tujuannya agar anak memahami pentingnya makanan bergizi. Dengan pemahaman ini, diharapkan anak dapat menerapkan kebiasaan makan sehat, baik di sekolah maupun di rumah, dan mempengaruhi anggota keluarganya.
BGN juga berharap terjadi pergeseran pola konsumsi. Anak-anak didorong untuk lebih menyukai makanan lokal, bukan makanan Barat. Anggapan bahwa makanan Indonesia hanya 'makanan tradisional' perlu diubah. Banyak makanan lokal yang modern dan menarik bagi anak muda.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menambahkan bahwa tantangan nutrisi saat ini telah berubah. Dahulu masalahnya adalah kekurangan makanan, tetapi kini justru kelebihan pilihan makanan yang tidak bergizi. Indonesia menghadapi tiga masalah utama: kekurangan gizi, defisiensi mikronutrien, dan kelebihan berat badan hingga obesitas.
Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran memilih makanan bergizi sangat penting untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Program MBG diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk membangun kebiasaan makan sehat sejak dini, dan menjadikan anak-anak sebagai agen perubahan dalam keluarga mereka.
Kesimpulannya, Program MBG tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga berperan sebagai alat edukasi. Dengan melibatkan anak sebagai agen perubahan, program ini berpotensi menciptakan dampak jangka panjang pada kesehatan dan kesejahteraan keluarga Indonesia.