Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Hot News

Makna "Endhasmu" dalam Pidato Prabowo: Lebih dari Sekadar Umpatan?

Analisis mendalam mengenai penggunaan kata "endhasmu" oleh Presiden Prabowo, memahami konteks budaya Jawa dan implikasinya dalam komunikasi politik.

Senin, 24 Feb 2025 11:01:00
#planetantara
Copied!
Makna
Analisis mendalam mengenai penggunaan kata "endhasmu" oleh Presiden Prabowo, memahami konteks budaya Jawa dan implikasinya dalam komunikasi politik. (©© 2025 Antaranews)
ADVERTISEMENT

Presiden Prabowo Subianto kembali menggunakan kata "endhasmu" dalam pidato politiknya, memicu perdebatan publik. Ungkapan dalam bahasa Jawa ini ditujukan kepada para kritikus pemerintahannya terkait pembentukan kabinet dan program MBG. Peristiwa ini terjadi pada 15 Februari 2025 di Sentul, Bogor, dan sebelumnya juga terlontar pada Desember 2023 di Jakarta.

Kata "endhasmu", yang berarti "kepalamu" dalam bahasa Jawa ngoko, menunjukkan tingkat kemarahan dan kekecewaan Prabowo terhadap kritik yang diterimanya. Penggunaan bahasa Jawa ngoko, yang lazim digunakan untuk komunikan yang lebih rendah, menunjukkan tingkat informalitas dan bahkan agresivitas dalam penyampaian pesan.

Pemahaman makna "endhasmu" tidak bisa dilepaskan dari konteks budaya Jawa dan sistem unggah-ungguh yang terdiri dari ngoko, krama madya, dan krama inggil. Penggunaan ngoko dalam konteks ini, berbeda dengan penggunaan krama inggil yang lebih hormat, menunjukkan tujuan untuk mengungkapkan emosi dan kekecewaan secara langsung dan tanpa basa-basi.

"Endhasmu" dalam Perspektif Linguistik dan Semiotika

Penggunaan kata "endhasmu" sebagai makian memenuhi kriteria yang dikemukakan Andersson dan Hirsch (1985), yaitu merujuk pada tabu sosial, tidak dapat ditafsirkan secara harfiah, dan digunakan untuk mengekspresikan emosi kuat. Kata ini, bersama dengan kata-kata makian lain seperti "cangkemmu" (mulutmu) dan "matamu", menggunakan tingkatan bahasa ngoko untuk menunjukkan ketidakhormatan terhadap komunikan.

Perbedaan dengan kata "sirahmu" (madya) atau "mustakanipun panjenengan" (krama inggil) yang bermakna sama, menunjukkan perbedaan tingkat hormat dalam komunikasi. Penggunaan kata makian yang singkat dan kasar lebih efektif untuk mengekspresikan kemarahan daripada ungkapan yang lebih panjang dan formal.

Penting untuk memahami bahwa penggunaan bahasa ngoko untuk orang yang lebih tua atau berstatus lebih tinggi dianggap tidak sopan dan dapat memicu konflik, seperti yang diilustrasikan oleh contoh penggunaan frasa "Ora usah kakehan cangkem". Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman konteks sosial dan budaya dalam penggunaan bahasa.

Makna Simbolik dan Implikasi Sosial

Penggunaan anggota tubuh seperti kepala, mulut, dan mata dalam ungkapan makian menarik karena ketiganya terletak di bagian atas tubuh, tempat otak berada. Namun, penggunaan kata-kata ini untuk memaki justru merendahkan posisi komunikan. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa tidak hanya berfungsi untuk mengungkapkan informasi, tetapi juga untuk menciptakan makna dan menunjukkan sikap komunikator.

Menurut semiotika Roland Barthes, bahasa mewakili asumsi-asumsi masyarakat tertentu. Oleh karena itu, memahami makna "endhasmu" memerlukan pemahaman terhadap nilai-nilai dan norma dalam masyarakat Jawa. Penggunaan kata ini dalam pidato politik memiliki implikasi sosial yang luas dan memerlukan analisis lebih lanjut.

Kesimpulannya, penggunaan "endhasmu" oleh Presiden Prabowo bukan hanya sekedar ungkapan marah, tetapi juga menunjukkan aspek budaya dan linguistik yang kompleks. Pemahaman yang utuh memerlukan analisis terhadap konteks budaya Jawa, sistem unggah-ungguh, dan makna simbolik yang terkandung di dalamnya. Peristiwa ini juga mengingatkan kita akan pentingnya berhati-hati dalam berkomunikasi, terutama dalam konteks publik dan politik.

*) Dr. Sardi Duryatmo, MSi adalah dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Pakuan

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Fakta Menarik: 53 Pebalap dari 24 Negara Siap Ramaikan Kejuaraan Jetski Dunia 2025 di Danau Toba, Dongkrak Ekonomi Sumut?
  • Terungkap! Sinergi Dua Kementerian Dorong Penguatan UMKM Destinasi Wisata, Potensi 25 Juta Lapangan Kerja Menanti
  • Terobosan Ekspor Semen SBI: Pabrik Tuban Siap Pasok 1 Juta Ton ke Amerika Serikat
  • Prakiraan Cuaca Jakarta: Sebagian Wilayah Diprediksi Cerah Kamis Pagi, Bagaimana Kondisi Siang Hari?
  • Trivia: 63,85 Ton Beras Disalurkan! Gerakan Pangan Murah Polri Polda Sulut Perkuat Stabilisasi Harga
  • bahasa jawa
  • budaya jawa
  • endhasmu
  • ilmu komunikasi
  • komunikasi politik
  • konten ai
  • makian
  • pidato politik
  • #planetantara
  • prabowo subianto
  • semiotika
  • unggah-ungguh
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
Rekomendasi
  • aquabike jetski world championship

    Fakta Menarik: 53 Pebalap dari 24 Negara Siap Ramaikan Kejuaraan Jetski Dunia 2025 di Danau Toba, Dongkrak Ekonomi Sumut?

    14 Agu 2025
  • daya saing umkm

    Terungkap! Sinergi Dua Kementerian Dorong Penguatan UMKM Destinasi Wisata, Potensi 25 Juta Lapangan Kerja Menanti

    14 Agu 2025
  • amerika serikat

    Terobosan Ekspor Semen SBI: Pabrik Tuban Siap Pasok 1 Juta Ton ke Amerika Serikat

    14 Agu 2025
  • angin jakarta

    Prakiraan Cuaca Jakarta: Sebagian Wilayah Diprediksi Cerah Kamis Pagi, Bagaimana Kondisi Siang Hari?

    14 Agu 2025
  • bantuan pangan

    Trivia: 63,85 Ton Beras Disalurkan! Gerakan Pangan Murah Polri Polda Sulut Perkuat Stabilisasi Harga

    14 Agu 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Viral Mengamen hingga Tengah Malam, Dinsos DKI Lakukan Penertiban Pengamen Anak Secara Persuasif

    Dinsos DKI 12 Agu 2025
  • Bikin Heboh! Wakil Menteri Ketenagakerjaan Tampil dengan Kaus One Piece Dukung Buruh Mogok, Simbol Perlawanan Ketidakadilan?

    Bendera Bajak Laut 8 Agu 2025
  • Viral Minta Rp100 Ribu, Juru Parkir Liar Tanah Abang Ditangkap Polisi

    hukum 30 Jul 2025
  • Kurang dari 24 Jam! Polisi Tangkap Dua Pencuri Tas Kereta di Tambora, Korban Rugi Rp10 Juta

    cctv 29 Jul 2025
  • Galon Air Mineral Penyok, Apakah Aman Dikonsumsi? Ini Kata Ahli!

    Air Mineral 19 Mei 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap
  • Kapanlagi.com
  • Otosia
  • Liputan6
  • Fimela
  • Bola.net
  • Brilio
  • Bola.com
  • Merdeka
Connect with us

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.