Mantan Gubernur DKI hingga Pj Gubernur Akan Hadir di Paripurna Besok
Rapat paripurna DPRD DKI Jakarta besok akan dihadiri oleh mantan Gubernur dan Pj Gubernur DKI, serta tokoh politik, untuk menyaksikan pidato Gubernur terpilih.

Jakarta, 19 Februari 2024 (ANTARA) - Rapat paripurna DPRD DKI Jakarta yang akan digelar besok, Kamis (20/2), akan menjadi saksi bisu atas kehadiran sejumlah tokoh penting Ibu Kota. Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI Jakarta, Augustinus (Aga), mengonfirmasi bahwa mantan gubernur dan penjabat gubernur DKI Jakarta akan hadir untuk menyaksikan pidato gubernur terpilih. Acara ini juga akan dihadiri oleh tokoh-tokoh politik, terutama dari PDI Perjuangan.
Konfirmasi ini disampaikan Aga saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Rabu (19/2). Ia menyebutkan, undangan telah disebar kepada mantan gubernur dari berbagai era, termasuk Sutiyoso, Fauzi Bowo (Foke), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Anies Baswedan, dan Djarot Saiful Hidayat. Selain itu, para mantan Penjabat Gubernur, Heru Budi Hartono dan Teguh, juga turut diundang.
Persiapan rapat paripurna ini melibatkan koordinasi intensif antara DPRD DKI Jakarta dengan eksekutif dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Aga menjelaskan bahwa undangan telah disebar kepada sekitar 230 hingga 300 undangan, termasuk instansi vertikal dan kementerian terkait. Rapat paripurna sendiri dijadwalkan berlangsung pukul 13.30 WIB di ruang rapat paripurna DPRD DKI Jakarta dan diperkirakan selesai pukul 14.30 WIB.
Tokoh-Tokoh Penting yang Hadir
Kehadiran mantan Gubernur dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta dalam rapat paripurna ini menunjukkan pentingnya momen tersebut bagi sejarah pemerintahan Jakarta. Para mantan pemimpin Ibu Kota ini akan menyaksikan langsung pidato gubernur terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno, yang menandai awal kepemimpinan baru di Jakarta. Kehadiran tokoh-tokoh politik, khususnya dari PDI Perjuangan, juga menambah signifikansi acara ini dalam konteks politik Jakarta.
Menurut Aga, undangan kepada mantan Gubernur dan Pj Gubernur merupakan bentuk penghormatan dan apresiasi atas jasa-jasa mereka dalam memimpin Jakarta. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan dukungan dan arahan bagi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dalam menjalankan tugasnya ke depan. Hal ini juga menunjukkan komitmen DPRD DKI Jakarta untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan di Jakarta.
Selain itu, partisipasi tokoh-tokoh politik dari PDI Perjuangan juga menunjukkan dukungan partai terhadap kepemimpinan baru di Jakarta. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara eksekutif dan legislatif dalam membangun Jakarta.
Serah Terima Jabatan dan Acara Selanjutnya
Setelah pelantikan di Istana, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih akan menuju Balai Kota untuk serah terima jabatan dan seremonial penyambutan. Setelah itu, mereka akan menghadiri rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta. Menariknya, sesuai pesan dari Pramono Anung, acara penyambutan akan diselenggarakan secara sederhana. Tidak ada pesta rakyat di lingkungan DPRD DKI Jakarta.
Setelah rapat paripurna, Gubernur terpilih akan kembali ke Balai Kota untuk memimpin rapat pimpinan (rapim) bersama seluruh Kepala SKPD di Graha Ali Sadikin. Agenda ini cukup padat, mengingat Gubernur terpilih akan mengikuti kegiatan retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari. Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan acara penyambutan sederhana di Balai Kota, dan pesta rakyat dengan kapasitas 5.000 hingga 10.000 warga akan difokuskan di Balai Kota, dengan hiburan yang terpusat di sana.
Dengan demikian, fokus acara penyambutan dan perayaan akan terpusat di Balai Kota, sementara acara di DPRD DKI Jakarta akan terfokus pada rapat paripurna dan pidato Gubernur terpilih. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menjaga kesederhanaan dan efisiensi dalam rangkaian acara pelantikan dan penyambutan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.
Kesimpulannya, rapat paripurna besok bukan hanya sekadar acara formal, tetapi juga menjadi momentum penting yang menyatukan para pemimpin Jakarta dari berbagai era. Kehadiran mantan Gubernur dan Pj Gubernur, serta tokoh-tokoh politik, menunjukkan dukungan dan harapan besar bagi kepemimpinan baru Jakarta.