Mantan Kepala PCO, Hasan Nasbi, Hadiri Sidang Kabinet Paripurna
Meskipun telah mengundurkan diri, Hasan Nasbi terlihat mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta.

Jakarta, 5 Mei 2025 - Kehadiran Hasan Nasbi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 5 Mei 2025, menarik perhatian publik. Hal ini terjadi meskipun Hasan Nasbi telah menyatakan pengunduran dirinya dari posisi Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) pada 29 April 2025. Kehadirannya menimbulkan pertanyaan mengenai perannya di masa mendatang dan konteks kehadirannya dalam sidang tersebut.
Hasan Nasbi, mengenakan kemeja putih, tampak duduk di antara para menteri lainnya. Ia terlihat duduk di antara Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji dan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Presiden Prabowo Subianto tiba pukul 16.00 WIB dan menyapa seluruh anggota kabinet, termasuk Hasan Nasbi, dengan senyuman ramah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun telah mengundurkan diri, hubungan baik antara Presiden dan Hasan Nasbi masih terjalin.
Yang menarik perhatian adalah papan nama yang masih terpampang di depan Hasan Nasbi bertuliskan KKK/PCO. Ini menunjukkan bahwa meskipun telah mengundurkan diri, ia masih terdaftar sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih dalam konteks pertemuan tersebut. Kehadirannya dalam sidang kabinet ini memicu spekulasi mengenai kemungkinan peran baru atau tugas khusus yang diberikan kepadanya oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pengunduran Diri dan Konteks Kehadiran
Pengumuman pengunduran diri Hasan Nasbi disampaikan melalui unggahan video di akun Instagram @totalpolitikcom pada 29 April 2025. Dalam video tersebut, Hasan Nasbi menunjukkan aktivitas terakhirnya sebagai juru bicara kepresidenan pada Senin, 21 April 2025. Ia menyampaikan pengunduran dirinya melalui surat resmi yang disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Keputusan Hasan Nasbi untuk mengundurkan diri dari jabatan yang diembannya sejak Agustus 2024 tersebut tentu menimbulkan berbagai pertanyaan. Meskipun alasan resminya belum diungkapkan secara terbuka, kehadirannya di Sidang Kabinet Paripurna menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan adanya peran baru atau tugas khusus yang masih diembannya. Publik menantikan klarifikasi lebih lanjut mengenai hal ini.
Hasan Nasbi dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 19 Agustus 2024 berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024 tentang Kantor Komunikasi Kepresidenan. Pengalaman dan keahliannya selama menjabat sebagai Kepala PCO tentu masih sangat berharga bagi pemerintahan. Oleh karena itu, kehadirannya dalam sidang kabinet tersebut mungkin menandakan adanya pertimbangan khusus dari Presiden Prabowo Subianto.
Analisis dan Spekulasi
Kehadiran Hasan Nasbi dalam sidang kabinet setelah pengunduran dirinya menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan publik dan pengamat politik. Beberapa berpendapat bahwa kehadirannya mungkin terkait dengan proyek atau tugas khusus yang masih memerlukan keahlian dan pengalamannya. Kemungkinan lain adalah sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas jasa-jasanya selama menjabat.
Namun, tanpa keterangan resmi dari pihak kepresidenan atau Hasan Nasbi sendiri, semua masih sebatas spekulasi. Publik menantikan klarifikasi resmi untuk memahami konteks sebenarnya dari kehadiran mantan Kepala PCO tersebut dalam Sidang Kabinet Paripurna.
Peristiwa ini juga menyoroti dinamika politik dan pemerintahan di Indonesia. Pergantian pejabat dan pengunduran diri merupakan hal yang lumrah, namun kehadiran Hasan Nasbi dalam sidang kabinet pasca pengunduran diri menimbulkan pertanyaan menarik mengenai transisi kepemimpinan dan peran strategis dalam pemerintahan.
Ke depannya, penting bagi pemerintah untuk memberikan informasi yang transparan dan jelas kepada publik mengenai pergantian pejabat dan peran mereka dalam pemerintahan. Hal ini akan membantu publik untuk memahami dinamika politik dan pemerintahan dengan lebih baik serta mengurangi spekulasi yang tidak perlu.
Kesimpulannya, kehadiran Hasan Nasbi dalam Sidang Kabinet Paripurna menimbulkan pertanyaan dan spekulasi yang menarik. Kejelasan mengenai perannya di masa mendatang masih dinantikan oleh publik dan para pengamat politik. Transparansi dari pihak pemerintah sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat.