Masjid Al Akbar Surabaya: Pameran Kitab Digital Warisan Ulama Nusantara
Masjid Al Akbar Surabaya dan Dispursip Jatim menggelar pameran kitab digital karya ulama Nusantara terkemuka, seperti Syekh Nawawi Al Bantani dan Syaikhona Kholil, untuk melestarikan warisan intelektual.

Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Jawa Timur menyelenggarakan pameran bertajuk 'Warisan Intelektual Ulama Nusantara'. Pameran yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 24 Maret 2024 di Pintu 22 dan 24 (kawasan air mancur) MAS ini menampilkan beragam kitab digital karya ulama-ulama terkemuka Nusantara. Pameran ini menjawab pertanyaan: Apa yang dipamerkan? Kitab digital karya ulama Nusantara. Siapa yang terlibat? Masjid Al Akbar Surabaya dan Dispursip Jatim. Di mana pameran berlangsung? Di Masjid Al Akbar Surabaya. Kapan pameran berlangsung? 15-24 Maret 2024. Mengapa pameran ini penting? Untuk melestarikan warisan intelektual ulama. Bagaimana cara mengaksesnya? Secara digital.
Sekretaris BPP MAS, Helmy M Noor, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan karya-karya ulama Nusantara kepada masyarakat luas. Karya-karya tersebut kini dapat diakses secara digital, memudahkan masyarakat untuk mempelajarinya. Inisiatif ini merupakan langkah signifikan dalam menjaga kelestarian warisan intelektual bangsa.
Pameran ini tidak hanya menampilkan karya-karya digital, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk lebih mengenal para ulama besar yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan Islam di Indonesia. Dengan demikian, pameran ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus belajar dan meneladani keteladanan para ulama tersebut.
Melihat Lebih Dekat Warisan Ulama Nusantara
Beberapa ulama terkemuka yang karyanya dipamerkan antara lain Syekh Nawawi Al Bantani, Syaikhona Muhammad Kholil Al Bangkalani, KH Sholeh Darat, dan Syekh Muhammad Hasyim Asy'ari Al Jombangi. Selain itu, terdapat pula karya-karya dari Kiai Muhammad Faqih Maskumbang, Kiai Nawawi (Kiai Shalih Tsani), Syekh M Mahfudz At-Termasi, KH Muhammad Syarqowi, Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampesi Kediri, dan KHA Fadhol Khodir Senori Tuban.
Tidak hanya kitab digital, pameran ini juga mencakup naskah dan dummy digital, serta pameran tentang Manuskrip Tegalsari yang ditemukan di Gerbang Tinatar. Koleksi yang lengkap ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang kekayaan intelektual ulama Nusantara.
Buku biografi ulama Jawa Timur dari abad 19-20 juga turut dipamerkan, termasuk biografi Kyai Syarqowi Guluk-Guluk Sumenep, Kyai Hasan Genggong, Kyai Shaleh Langitan, dan Kyai Shaleh Tani dari Bungan-Gresik. Hal ini menunjukkan komitmen untuk melestarikan sejarah dan pemikiran para ulama di Jawa Timur.
Kerjasama antara Masjid Al Akbar dan Dispursip Jatim telah terjalin dengan baik. Dispursip Jatim juga telah berkolaborasi dengan PWNU Jatim (LTN NU Jatim) dalam upaya pelestarian naskah ulama Nusantara.
Digitalisasi untuk Pelestarian
Kepala Disperpusip Jatim, Tiat S Suwardi, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada jamaah Masjid Al-Akbar, khususnya dalam mengakses kitab klasik secara digital. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pelestarian naskah ulama Nusantara.
Dengan adanya pameran dan digitalisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses dan mempelajari khazanah intelektual ulama Nusantara. Akses digital memudahkan pembelajaran dan penelitian, serta menjangkau khalayak yang lebih luas.
Pameran ini menjadi bukti nyata komitmen untuk melestarikan warisan intelektual bangsa. Digitalisasi menjadi kunci dalam menjaga kelestarian dan aksesibilitas karya-karya berharga tersebut untuk generasi mendatang.
Melalui kolaborasi yang baik antara Masjid Al Akbar Surabaya dan Dispursip Jatim, warisan intelektual ulama Nusantara dapat dijaga dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Pameran ini bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga merupakan bentuk apresiasi dan penghormatan kepada para ulama yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.