Masjid KHAS Krampyangan: Pusat Edukasi Keislaman di Jawa Timur
Gubernur Khofifah optimis Masjid KHAS Krampyangan di Pasuruan akan menjadi pusat edukasi keislaman, memperkuat nilai-nilai agama, dan menjadi landmark baru Kota Pasuruan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan optimismenya terhadap Masjid KHAS Krampyangan di Kota Pasuruan. Masjid yang berlokasi di Kawasan Taman Makkah ini diyakini akan menjadi pusat edukasi keislaman dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. Kunjungan Khofifah pada Selasa lalu menandai harapan besar terhadap peran masjid ini dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur. Beliau juga menyerahkan berbagai bantuan sosial dalam kunjungan tersebut.
Pernyataan optimisme Khofifah disampaikan langsung dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya. Ia menekankan bahwa Masjid KHAS Krampyangan, dengan konsep miniatur Masjidil Haram, bukan hanya sekadar tempat ibadah, melainkan simbol keagungan ajaran Islam. Keberadaan masjid ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat rasa kebersamaan antarumat.
Lebih lanjut, Khofifah melihat potensi besar Masjid KHAS Krampyangan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Masjid ini diharapkan dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan moral, budaya, dan sejarah Islam secara efektif dan menyentuh hati. Dengan demikian, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran nilai-nilai kehidupan Islami.
Pusat Edukasi dan Landmark Baru Kota Pasuruan
Khofifah menambahkan bahwa Kawasan Taman Makkah, tempat berdirinya masjid, berpotensi menjadi landmark baru Kota Pasuruan. Kawasan ini diharapkan tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan daerah. Keberadaan masjid yang megah dan berkonsep unik ini diyakini akan menarik minat wisatawan dan meningkatkan perekonomian lokal.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan masjid ini secara optimal sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas kehidupan beragama, sosial, dan budaya. Khofifah menekankan bahwa masjid bukan hanya untuk ibadah semata, tetapi juga untuk belajar dan menggali nilai-nilai kehidupan yang lebih dalam.
"Di sini, kita bisa mengenalkan kepada masyarakat tentang nilai-nilai kehidupan dalam Islam. Masjid ini juga menjadi media edukasi yang dapat menyampaikan pesan moral, budaya, dan sejarah Islam dengan cara yang menyentuh hati," ujar Khofifah.
Lebih dari itu, Khofifah berharap masjid ini dapat menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk saling berbagi dan mempererat tali silaturahmi. Dengan begitu, nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antarumat dapat terus terjaga dan berkembang.
Bantuan Sosial untuk Masyarakat Sekitar
Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah juga menyerahkan berbagai bantuan sosial kepada masyarakat sekitar. Bantuan tersebut meliputi tiga alat bantu disabilitas, bantuan uang tunai ASPD, 10 PKH Plus, 50 Zakat Produktif Usaha Ultra Mikro, serta santunan bagi 250 anak yatim.
Salah satu penerima bantuan, Rantimah (80), warga Bugul Kidul, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. "Alhamdulillah bisa bersalaman dengan Ibu Gubernur. Terima kasih, Ibu Khofifah," ujarnya. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya di sekitar Masjid KHAS Krampyangan.
Dengan adanya bantuan sosial ini, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Bantuan ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.
Secara keseluruhan, Masjid KHAS Krampyangan diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan edukasi bagi masyarakat Jawa Timur. Keberadaan masjid ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas kehidupan beragama, tetapi juga akan berkontribusi pada kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.