Maskot Pesparawi Nasional XIV Resmi Dilindungi Hak Cipta
Kemenkumham Papua Barat telah memberikan sertifikat hak cipta untuk maskot Pesparawi Nasional XIV 2025, Pit the Conduktor, karya Yohanis Yan Makabori, menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat akan perlindungan kekayaan intelektual.

Manokwari, 22 Januari 2024 - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual resmi memberikan perlindungan hak cipta kepada maskot Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIV Tahun 2025. Sertifikat hak cipta diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Papua Barat, Piet Bukorsyom, kepada perwakilan panitia di Manokwari.
Penyerahan sertifikat ini menandai langkah penting bagi penyelenggaraan Pesparawi. Maskot bernama Pit the Conduktor, hasil karya Yohanis Yan Makabori, akan menjadi identitas resmi acara yang akan berlangsung di Manokwari pada Juni 2025. Piet Bukorsyom menyampaikan apresiasinya atas inisiatif panitia yang telah mendaftarkan hak cipta melalui Kantor Wilayah Kemenkumham Papua Barat. Ia menekankan pentingnya langkah ini dalam melindungi kekayaan intelektual.
Pendaftaran hak cipta maskot Pesparawi menunjukkan kesadaran masyarakat Papua Barat yang semakin meningkat terhadap pentingnya perlindungan hukum atas kekayaan intelektual, termasuk hak cipta, merek, dan lainnya. Dengan tercatatnya Pit the Conduktor, maskot ini terlindungi secara hukum dan siap menjadi simbol resmi Pesparawi Nasional XIV.
Achmad Djunaidi, Kepala Bidang Kekayaan Intelektual Kemenkumham Papua Barat, menjelaskan peningkatan kesadaran ini merupakan hasil dari sosialisasi dan edukasi yang gencar dilakukan. Pendaftaran kekayaan intelektual kini dapat dilakukan melalui tiga metode: melalui website, melalui kantor wilayah, atau menggunakan jasa konsultan. Semua permohonan akan melalui proses penilaian dan pemeriksaan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual sebelum sertifikat diterbitkan.
Djunaidi juga memaparkan peningkatan jumlah penerbitan sertifikat kekayaan intelektual di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya pada tahun 2024. Tercatat sebanyak 630 sertifikat telah diterbitkan, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Rinciannya meliputi 110 sertifikat merek, 8 sertifikat paten, 3 sertifikat desain industri, dan 509 sertifikat hak cipta. Sebagai perbandingan, tahun 2023 hanya sekitar 340 sertifikat yang diterbitkan.
Penerbitan sertifikat hak cipta untuk Pit the Conduktor bukan hanya melindungi karya Yohanis Yan Makabori, tetapi juga menjadi contoh nyata manfaat perlindungan kekayaan intelektual bagi penyelenggaraan acara besar seperti Pesparawi. Ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak individu dan organisasi di Papua Barat untuk mendaftarkan karya dan inovasi mereka.
Ke depannya, Kemenkumham akan terus berupaya meningkatkan sosialisasi dan edukasi terkait perlindungan kekayaan intelektual guna mendorong kreativitas dan inovasi di Papua Barat. Dengan perlindungan hukum yang memadai, diharapkan semakin banyak karya-karya kreatif dari Papua Barat yang dapat dikenal dan bermanfaat bagi masyarakat luas.