Kemenkumham Papua Barat Maksimalkan Resertifikasi Kekayaan Intelektual di Pusat Perbelanjaan
Kemenkumham Papua Barat gencar melakukan resertifikasi kekayaan intelektual di pusat perbelanjaan Manokwari, seperti Manokwari City Mall dan Pawai Bakery, untuk meningkatkan daya saing dan mencegah produk imitasi.

Manokwari, 19 Februari 2024 - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Papua Barat tengah gencar melakukan resertifikasi dua pusat perbelanjaan di Kabupaten Manokwari. Upaya ini difokuskan pada perlindungan kekayaan intelektual, guna meningkatkan daya saing produk unggulan daerah. Langkah ini diambil karena pentingnya perlindungan kekayaan intelektual bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan kepercayaan konsumen.
Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Kemenkumham Papua Barat, Achmad Djunaidi, menjelaskan bahwa resertifikasi merek dagang memiliki dampak positif yang signifikan. Dengan standar yang terpenuhi, konsumen akan lebih percaya, dan kredibilitas pusat perbelanjaan akan meningkat di pasar global. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Papua Barat.
Proses resertifikasi ini melibatkan kerja sama langsung dengan pusat perbelanjaan yang bersangkutan. Manokwari City Mall dan Pawai Bakery menjadi dua pusat perbelanjaan yang saat ini tengah menjalani proses resertifikasi kekayaan intelektual. Kemenkumham berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan edukasi kepada para pelaku usaha agar prosesnya berjalan lancar dan efektif.
Resertifikasi Merek: Benteng Pertahanan Produk Lokal
Menurut Achmad Djunaidi, pusat perbelanjaan yang memprioritaskan legalitas kekayaan intelektual melalui pendaftaran merek akan terlindungi dari peredaran produk imitasi atau palsu. Hal ini sangat penting untuk menjaga kualitas produk dan mencegah kerugian ekonomi bagi para pelaku usaha. Dengan demikian, konsumen pun akan terlindungi dari produk-produk yang tidak memenuhi standar kualitas.
Kemenkumham Papua Barat menyadari pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada seluruh pusat perbelanjaan di wilayah tersebut. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pendaftaran kekayaan intelektual dan manfaatnya bagi bisnis. Program edukasi ini dilakukan secara intensif dan berkelanjutan.
"Kalau jual produk tidak terdaftar, akan menurunkan kepercayaan konsumen, bahkan investor khawatir untuk berinvestasi di pusat perbelanjaan," tegas Djunaidi, menekankan pentingnya perlindungan kekayaan intelektual bagi iklim investasi yang kondusif.
Peningkatan Realisasi Sertifikat Kekayaan Intelektual
Kemenkumham mencatat peningkatan signifikan dalam penerbitan sertifikat kekayaan intelektual di Papua Barat dan Papua Barat Daya sepanjang tahun 2024. Tercatat sebanyak 630 sertifikat telah diterbitkan, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Rinciannya meliputi 110 sertifikat merek, 8 sertifikat paten, 3 sertifikat desain industri, dan 509 sertifikat hak cipta.
Peningkatan ini menunjukkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap pentingnya perlindungan kekayaan intelektual. Hal ini juga menunjukkan keberhasilan program edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh Kemenkumham. Dengan perlindungan yang memadai, produk-produk lokal Papua Barat dan Papua Barat Daya akan terlindungi dari klaim pihak lain.
"Ini agar semua produk kekayaan intelektual milik masyarakat di Papua Barat dan Papua Barat Daya tidak mudah diklaim oleh pihak lain," pungkas Djunaidi, menegaskan komitmen Kemenkumham dalam melindungi hak kekayaan intelektual masyarakat.
Dengan adanya resertifikasi ini, diharapkan pusat perbelanjaan di Manokwari dapat semakin berkembang dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Perlindungan kekayaan intelektual menjadi kunci utama dalam menciptakan iklim usaha yang sehat dan berkelanjutan.