Mendag Optimalkan SP2KP untuk Kendalikan Harga Pangan Jelang Ramadhan dan Lebaran
Kementerian Perdagangan memanfaatkan SP2KP untuk memantau harga pangan di seluruh Indonesia dan menjaga stabilitas harga selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

Jakarta, 15 Maret 2024 - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengumumkan pemanfaatan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) untuk mengoptimalkan pengendalian harga pangan di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas pasar selama bulan Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan terus memantau harga dan ketersediaan stok bahan pangan pokok. Hal ini dilakukan untuk mencegah lonjakan harga yang dapat membebani masyarakat. Mendag Budi Santoso menekankan pentingnya pengawasan menyeluruh, tidak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita ada namanya pemantauan melalui SP2KP, jadi kita tahu mana daerah mana yang mahal (harga pangan). Nggak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia," ujar Mendag saat meninjau harga pangan di Pasar Jaya Ciracas, Jakarta Timur.
Pemantauan Harga dan Koordinasi Antar Lembaga
Selain pemantauan melalui SP2KP, Kemendag juga melakukan koordinasi intensif dengan dinas terkait di seluruh pemerintah daerah (Pemda). Kerjasama juga terjalin dengan distributor, pemasok, dan berbagai pihak terkait lainnya untuk menjamin kelancaran distribusi pangan. SP2KP memungkinkan Kemendag untuk memantau harga pangan secara real-time di seluruh Indonesia.
Sistem ini memberikan informasi akurat mengenai daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga yang signifikan. Dengan informasi ini, Kemendag dapat segera melakukan intervensi untuk menstabilkan pasar. Jika ditemukan kenaikan harga yang tidak wajar, Kemendag akan langsung menghubungi dinas terkait, distributor, pemasok, dan produsen untuk mencari solusi.
Mendag menjelaskan, "Jadi nanti kalau (harga pangan) mahal udah ketahuan berapa harga per komoditi, per hari itu akan ketahuan sehingga kalau ada di daerah yang harganya mahal, kita langsung berkomunikasi ke dinas, ke distributor, ke pemasok, ke produsen."
Koordinasi dengan Satgas Pangan di seluruh daerah juga terus dilakukan untuk memastikan harga pangan tetap terkendali dan mencegah praktik manipulasi harga.
Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat
Mendag Budi Santoso menegaskan pentingnya pengendalian harga pangan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan dan Lebaran. Ia berharap harga bahan pokok tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Pengennya harga pangan, harga bahan kebutuhan pokok ini terus normal sehingga masyarakat itu terjangkau untuk membeli," tutur Mendag.
Kondisi Harga Pangan di Pasar Ciracas
Peninjauan di Pasar Ciracas menunjukkan harga komoditas pangan pokok relatif stabil dan stoknya memadai. Beberapa komoditas bahkan berada di bawah harga acuan tertinggi (HET). Contohnya, harga telur ayam ras tercatat Rp28.000 per kilogram, lebih rendah dari HET Rp30.000 per kilogram.
Beras medium dijual dengan harga Rp12.000 per kilogram, di bawah HET Rp12.500 per kilogram. Beras SPHP dihargai Rp62.500 per 5 kg dan Rp11.000 per liter. Harga daging ayam ras juga terbilang terjangkau, yaitu Rp26.000 per kilogram, jauh lebih murah dari HET Rp40.000 per kilogram. Sementara harga daging sapi tercatat Rp140.000 per kilogram, sesuai dengan HET dan relatif stabil.
Kesimpulannya, upaya pemerintah dalam mengendalikan harga pangan melalui pemantauan SP2KP dan koordinasi antar lembaga menunjukkan hasil yang positif. Stabilitas harga pangan menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.