Mendikbudristek Pastikan: Tak Ada Kenaikan UKT Mahasiswa!
Mendikbudristek Brian Yuliarto tegaskan tidak ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan meminta rektor untuk berdialog langsung dengan mahasiswa agar tak terjadi miskomunikasi.

Jakarta, 21 Februari 2024 - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Brian Yuliarto, memberikan kepastian kepada seluruh mahasiswa di Indonesia: tidak akan ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Pengumuman penting ini disampaikan setelah rapat koordinasi (rakor) pertamanya dengan Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) se-Indonesia yang digelar secara hibrida pada Kamis (20/2).
Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, Mendikbudristek menekankan pentingnya transparansi informasi ini. Ia meminta para rektor untuk secara aktif berkomunikasi langsung dengan mahasiswa, membuka ruang diskusi, dan memastikan pemahaman yang sama terkait kebijakan UKT. Hal ini bertujuan untuk mencegah keresahan dan miskomunikasi di kalangan mahasiswa.
"Saya minta tolong para Rektor dan Kepala LLDIKTI informasikan sebaik-baiknya kepada mahasiswa bahwa tidak ada kenaikan UKT," tegas Mendikbudristek Brian Yuliarto. Ia menambahkan, "Jangan sampai ada miskomunikasi. Ini penting supaya tidak menimbulkan keresahan di adik-adik mahasiswa."
Tidak Ada Kenaikan UKT dan Jaminan Beasiswa
Mendikbudristek memastikan bahwa anggaran untuk Program Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) tetap dialokasikan. Beliau juga menekankan pentingnya klarifikasi atas isu-isu yang beredar di masyarakat untuk menghindari kesalahpahaman. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami bahwa tidak ada pengurangan beasiswa dan komitmen pemerintah dalam mendukung akses pendidikan tinggi tetap terjaga.
Lebih lanjut, Mendikbudristek mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dan memberikan saran yang membangun demi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara Kemendikbudristek, para rektor, dan Kepala LLDIKTI se-Indonesia dalam mewujudkan hal tersebut.
"Perguruan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai pusat keilmuan, tetapi juga sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Mendikbudristek Brian Yuliarto. Oleh karena itu, beliau mendorong dunia akademik untuk proaktif mendukung visi Presiden dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya saing tinggi dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Rakor dan Kolaborasi untuk Pendidikan Tinggi
Rakor tersebut dihadiri oleh Wakil Mendikbudristek, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, serta seluruh Direktur Jenderal di lingkungan Kemendikbudristek. Dalam pertemuan tersebut, para rektor juga menyampaikan berbagai saran untuk meningkatkan kualitas layanan bagi dosen dan mahasiswa, khususnya dalam mengoptimalkan sistem informasi di Kemendikbudristek.
Komitmen pemerintah untuk menjaga akses pendidikan tinggi yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh mahasiswa Indonesia menjadi poin penting dalam rakor ini. Dengan memastikan tidak ada kenaikan UKT dan mengalokasikan anggaran untuk KIP-K, pemerintah berharap dapat memberikan kesempatan yang setara bagi semua lapisan masyarakat untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Melalui dialog terbuka dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan mahasiswa, diharapkan ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa.