Mengapa Bandara Ngurah Rai Kembali Terdampak Erupsi Lewotobi? Ini Penjelasan Lengkapnya
Bandara I Gusti Ngurah Rai kembali menghadapi tantangan operasional. Enam penerbangan domestik dan satu penundaan keberangkatan terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, simak detail dampak penerbangan terdampak Lewotobi.

Denpasar, Bali – Operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, kembali menghadapi gangguan signifikan. Sejumlah penerbangan domestik dilaporkan terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kejadian ini menyebabkan perubahan jadwal bagi beberapa rute penting.
Hingga Sabtu, 2 Agustus, pukul 12.00 Wita, setidaknya enam penerbangan mengalami keterlambatan dan satu penerbangan lainnya ditunda keberangkatannya. Situasi ini memerlukan koordinasi intensif antara pihak bandara dan maskapai untuk meminimalisir dampak terhadap penumpang. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, memberikan konfirmasi terkait kondisi terkini.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang kembali menyemburkan awan panas pada Sabtu dini hari pukul 01.05 Wita menjadi penyebab utama gangguan ini. Meskipun demikian, pihak bandara memastikan bahwa operasional secara keseluruhan tetap berjalan normal dan lancar. Langkah-langkah antisipasi dan penyesuaian terus dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penerbangan.
Dampak Spesifik pada Penerbangan Domestik
Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki secara spesifik terasa pada beberapa rute domestik dari dan menuju Bali. Maskapai yang penerbangannya terdampak antara lain Batik Air, Wings Air, dan Lion Air. Penyesuaian jadwal ini dilakukan demi keselamatan penerbangan, mengingat kondisi cuaca dan sebaran abu vulkanik yang tidak menentu.
Tiga penerbangan Batik Air tujuan Denpasar-Labuan Bajo dilaporkan mengalami keterlambatan. Selain itu, satu penerbangan Wings Air dengan rute Denpasar-Tambolaka juga mengalami penundaan. Dua penerbangan Lion Air tujuan Denpasar-Kupang juga masuk dalam daftar yang terdampak, menunjukkan luasnya cakupan gangguan ini.
Sementara itu, satu penerbangan AirAsia tujuan Denpasar-Labuan Bajo mengalami penundaan keberangkatan. Penting untuk dicatat bahwa hingga saat ini, belum ada laporan mengenai penerbangan internasional yang terdampak erupsi ini. Fokus utama gangguan masih terbatas pada rute-rute domestik yang berdekatan dengan wilayah terdampak.
Langkah Antisipasi dan Pelayanan Penumpang
Menyikapi kondisi ini, manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai bersama seluruh jajaran komunitas bandara terus melakukan monitoring secara berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan dan keamanan operasional penerbangan tetap terjaga. Koordinasi aktif dengan seluruh pemangku kepentingan terkait menjadi prioritas utama.
Guna menjaga pelayanan dan kenyamanan penumpang yang mengalami keterlambatan atau penundaan, pengelola bandara telah melakukan pengaturan ruang tunggu. Mereka juga bekerja sama dengan maskapai untuk memberikan edukasi yang jelas kepada penumpang terkait kondisi penerbangan yang terdampak. Informasi yang transparan sangat penting dalam situasi seperti ini.
Selain itu, pihak maskapai juga memberikan pelayanan komprehensif kepada para penumpang yang membutuhkan pengaturan ulang jadwal (reschedule) atau pengembalian dana (refund). Ini adalah bagian dari upaya untuk memitigasi ketidaknyamanan yang dialami penumpang. Harapannya, kondisi operasional penerbangan dapat segera kembali normal seiring dengan perkembangan situasi Gunung Lewotobi.