Menhut Sorot Potensi Sorgum di Kupang, Beri Bantuan Traktor
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengunjungi Kupang, NTT, dan menyoroti potensi tanaman sorgum serta memberikan bantuan untuk kelompok tani setempat guna meningkatkan produktivitas pertanian.
Menhut Sorot Potensi Sorgum dan Perhutanan Sosial di NTT
Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan ke Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (13/1). Kunjungan ini berfokus pada peninjauan Perhutanan Sosial dan Kelompok Tani Hutan (KTH) setempat, dengan perhatian khusus pada budidaya tanaman sorgum oleh Kelompok Tani Sehati. Menhut Antoni terkesan dengan potensi tanaman serbaguna ini yang manfaatnya beragam, dari pangan hingga pakan ternak.
Manfaat Sorgum dan Dukungan Pemerintah
Menhut Antoni menekankan manfaat sorgum yang luar biasa. "Sorgum punya banyak manfaat, bijinya bisa jadi tepung, batangnya bisa jadi gula," ujarnya saat kunjungan. Sorgum memang tanaman serbaguna, berpotensi sebagai pengganti beras karena kandungan gizinya yang tinggi dan juga digunakan sebagai bahan baku industri dan pakan ternak. Melihat potensi ini, pemerintah siap mendukung para petani.
Bantuan untuk Kelompok Tani Sehati
Menhut Antoni mengamati bahwa Kelompok Tani Sehati masih menggunakan metode pertanian tradisional, seperti menggunakan cangkul untuk penanaman. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah berencana memberikan bantuan berupa traktor tangan untuk meningkatkan efisiensi. Selain itu, akses terhadap bibit unggul juga akan difasilitasi. "Jika perlu bibit misalnya buah-buahan, bisa dikoordinasikan dengan kepala Balai, kita bisa siapkan," imbuhnya.
Tantangan dan Solusi di Sektor Pertanian NTT
Kunjungan Menhut Antoni juga mencakup peninjauan Perhutanan Sosial di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Ia mengakui potensi pertanian di NTT sangat besar, ditandai dengan beragam komoditas seperti singkong, mete, dan pisang. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah ketersediaan air, terutama dengan perubahan iklim. Pemerintah akan berupaya mencari solusi, termasuk melalui riset dan perbaikan infrastruktur irigasi.
Kerja Sama Antar Lembaga untuk Peningkatan Ekonomi
Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamen Dikbudristek), Prof. Stella Christie, turut serta dalam kunjungan tersebut. Ia menyatakan kesiapan perguruan tinggi untuk membantu mengatasi masalah air dan meningkatkan ekonomi masyarakat di perhutanan sosial. "Saya di sini membantu Menteri, mendampingi Pak Menteri, mendengarkan masalah-masalah yang masih dimiliki, walaupun sudah banyak dan bangga sekali ketua kelompok adalah perempuan," ujar Prof. Stella.
Kesimpulan
Kunjungan Menhut ke NTT menunjukan komitmen pemerintah untuk mendukung sektor pertanian, khususnya pengembangan tanaman sorgum dan peningkatan kesejahteraan petani. Dukungan berupa bantuan peralatan dan akses terhadap bibit unggul, dibarengi dengan upaya mengatasi kendala seperti ketersediaan air, diharapkan akan mendorong peningkatan produktivitas dan perekonomian masyarakat di NTT.