Menkeu Sri Mulyani Tinjau Coretax, Dengarkan Masukan Wajib Pajak
Menkeu Sri Mulyani menampung masukan masyarakat terkait sistem Coretax DJP setelah meninjau beberapa kantor pajak dan menyampaikan apresiasi atas dedikasi jajaran DJP dalam pengembangan sistem tersebut.

Sistem Coretax DJP terus menjadi sorotan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati langsung turun lapangan untuk menampung berbagai masukan dari masyarakat terkait sistem ini. Pada Kamis, 23 Januari 2025, beliau mengunjungi beberapa kantor pajak di Jakarta, mendengarkan langsung keluhan dan tantangan yang dihadapi para wajib pajak.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka perbaikan berkelanjutan sistem Coretax. Menkeu Sri Mulyani mengunjungi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Kebayoran Baru Satu, KPP Perusahaan Masuk Bursa, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Wajib Pajak Besar. Melalui akun Instagram resminya, @smindrawati, beliau menyampaikan pentingnya perbaikan ini untuk membangun sistem perpajakan yang lebih terintegrasi, efisien, dan akuntabel.
Implementasi sistem baru memang tak selalu mudah. Sri Mulyani mengakui adanya banyak tantangan dalam proses ini. Namun, hal ini dianggap sebagai bagian dari proses membangun sistem yang lebih baik. Beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam mengembangkan Coretax.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya pelayanan masyarakat. Dalam keterangannya, beliau meminta jajaran DJP untuk lebih proaktif dalam mengatasi tantangan dan melayani wajib pajak dengan sepenuh hati. Sistem perpajakan yang baik, menurutnya, menjadi fondasi pembangunan bangsa. Tidak lupa, beliau menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih atas pengertian dan masukan yang diberikan para wajib pajak selama masa transisi.
DJP terus berupaya melakukan perbaikan Coretax secara pragmatis. Perbaikan difokuskan pada berbagai aspek, termasuk penambahan kanal desktop, peningkatan kapasitas unggah faktur pajak, dan peningkatan kelengkapan data pada faktur pajak. Targetnya, kendala yang dihadapi wajib pajak dapat segera teratasi.
Data terbaru hingga 21 Januari 2025 pukul 09.00 WIB menunjukkan perkembangan positif. Tercatat 336.528 wajib pajak telah berhasil mendapatkan sertifikat digital/elektronik untuk menandatangani faktur pajak. Sementara itu, sebanyak 118.749 wajib pajak berhasil membuat 8.419.899 faktur pajak. Dari jumlah tersebut, 5.630.494 faktur pajak telah divalidasi atau disetujui.
Sri Mulyani berharap masyarakat terus memberikan dukungan dalam penyempurnaan sistem Coretax. Partisipasi aktif wajib pajak sangat penting untuk memastikan sistem ini berjalan optimal dan memberikan manfaat bagi semua pihak. Ke depannya, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan perpajakan dan mempermudah proses pelaporan pajak bagi masyarakat.