Mentan Yakin Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Swasembada Pangan 2025
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis efisiensi anggaran tidak akan menghambat program swasembada pangan nasional dan tetap menargetkan produksi padi 32 juta ton di tahun 2025.
![Mentan Yakin Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Swasembada Pangan 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000036.908-mentan-yakin-efisiensi-anggaran-tak-ganggu-swasembada-pangan-2025-1.jpeg)
Jakarta, 10 Februari 2025 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan keyakinan bahwa rencana efisiensi anggaran pemerintah tidak akan menghalangi upaya swasembada pangan nasional. Pernyataan ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Komite II DPD RI di Jakarta, menanggapi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Mentan menegaskan komitmennya untuk mencapai target produksi pangan yang optimal, meskipun dengan anggaran yang lebih terbatas.
Efisiensi Anggaran dan Swasembada Pangan
Mentan menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) sudah berpengalaman dalam mengelola anggaran yang terbatas. "Kami sudah terbiasa mengelola anggaran terbatas tapi hasil optimal. Tapi, doakan semoga (anggaran) tidak dikurangi," ujarnya. Ia menekankan bahwa program swasembada pangan tetap menjadi prioritas utama, dan akan diupayakan pencapaiannya terlepas dari besarnya anggaran yang tersedia. "Jangan karena anggaran semua terhambat. Apapun yang terjadi tidak masalah, yang penting swasembada tercapai," tegas Mentan.
Sebagai bukti keseriusan, Mentan mencontohkan refocusing anggaran di tahun 2024. Kementan telah melakukan refocusing anggaran sebesar Rp1,7 triliun untuk program prioritas seperti pengadaan pompa air, benih unggul, alat dan mesin pertanian (alsintan), program optimasi lahan, dan lain sebagainya. Anggaran yang dipangkas meliputi perjalanan dinas, rehabilitasi gedung, dan kegiatan seremonial yang kurang produktif.
Strategi Optimalisasi Anggaran
Mentan menekankan pentingnya optimalisasi sumber daya manusia (SDM) dan kolaborasi antar pihak dalam mencapai target produksi pangan. Dengan strategi ini, anggaran yang ada dapat digunakan secara efektif dan efisien. "Saat itu terjadi El Nino, La Nina. Sempat shortage di awal tahun 2024. Tapi alhamdulillah, anggaran terbatas tapi kita mampu menaikkan produksi secara signifikan dan menyelamatkan pangan," ungkap Mentan, menggambarkan keberhasilan strategi tersebut di tengah tantangan iklim.
Target Produksi Padi 2025
Kementerian Pertanian memasang target produksi padi nasional sebesar 32 juta ton pada tahun 2025. Angka ini meningkat dibandingkan produksi tahun sebelumnya yang mencapai 30 juta ton. Peningkatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto pada tahun 2027. Mentan optimis target tersebut akan tercapai. "Dengan kolaborasi seperti ini, target produksi nasional dari 30 juta ton menjadi 32 juta ton pada 2025, saya yakin akan tercapai," kata Mentan.
Kesimpulan
Meskipun menghadapi potensi pengurangan anggaran, Mentan Andi Amran Sulaiman optimistis program swasembada pangan tetap berjalan sesuai rencana. Pengalaman dalam mengelola anggaran terbatas dan strategi optimalisasi sumber daya manusia menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target produksi pangan nasional. Komitmen kuat dan kolaborasi yang baik diyakini akan mampu mengatasi tantangan dan memastikan ketahanan pangan Indonesia.